TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Barisan para pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 dan 03 siap menggelar nonton bareng debat capres terakhir, yang akan digelar pada Minggu (4/2/2024).
Sejumlah pendukung 01 dan pendukung 03 sepakat untuk memihak kepentingan bangsa yang lebih luas, ketimbang mengedepankan ego kelompok.
Rencananya, nonton bareng pendukung 01 dan 03 akan diadakan di 40 kota di seluruh tanah air.
Nonton bareng ini akan menjadi penanda awal dari komunikasi yang kian intens antar dua relawan.
Demikian disampaikan Direktur Nasional Progresif Eka Sastra, kepada wartawan Jumat (2/2/2024).
\”Sejak Indonesia berdiri, kolaborasi dan saling hubung antar elite telah dilakukan. Dulu, demi menghadapi kuasa kolonial, para pendiri bangsa saling berkolaborasi. Sejenak mereka mengabaikan perbedaan. Kini, kita pun siap menjalankan teladan itu, yakni duduk bersama untuk bangsa,” katanya.
Eka Sastra tidak menampik jika nobar itu akan menghebohkan politik nasional.
Pihaknya memfasilitasi keinginan kuat dari berbagai organ relawan di daerah. Nobar ini adalah aspirasi dan harapan banyak kalangan.
Menurutnya, ikhtiar untuk berkolaborasi itu kian intens seiring dengan berbagai masalah kebangsaan yang kian mendesak.
Dia menyebut munculnya suara-suara cendekiawan di banyak kampus adalah pertanda kalau bangsa ini kian bergeser dari cita-cita kemerdekaan dan cita-cita reformasi.
Selain itu, menurutnya pencapaian pembangunan yang sudah diraih Indonesia hingga saat ini terancam mengalami kemunduran akibat kepentingan segelintir kelompok yang merusak tatanan demokrasi dan konstitusi agar terus menikmati kekuasaan.
Di sisi lain, pemiihan umum perlahan dibajak oleh kelompok yang ingin berkuasa.
“Makanya, kami sepakat untuk mengabaikan semua perbedaan. Ini bukan soal kontestasi pilpres. Bukan soal siapa menang dan siapa kalah. Ini adalah soal bangsa yang kian jauh dari cita-cita bersama. Ini soal republik yang kelak akan kita wariskan ke anak cucu kita,” ujar dia.
Progresif, yang merupakan akronim dari Pro Gerakan Ekonomi Sejahtera dan Inklusif, berjuang untuk memberdayakan pelaku UMKM yang jumlahnya sebanyak 67 juta jiwa di Indonesia. Progresif telah didirikan di semua provinsi, dan fokus untuk menggerakkan ekonomi mikro.