TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum DPP Partai Gerindra bidang Agama Katolik Haposan Paulus Batubara menegaskan konsolidasi ratusan aktivis katolik yang menggelar \”Silaturahmi Kebangsaan Aktivis Katolik untuk Pemilu Damai Sekali Putaran Demi Akselerasi Pembangunan Indonesia\” merupakan bentuk komitmen untuk memastikan kemenangan bagi calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Kegiatan ini bertempat di Hotel Oasis Amir, Senen, Jakarta, Jumat (9/2/2024) malam.
Dihadiri tokoh dan sesepuh katolik Prof. Sudrajad Djiwandono, politisi senior PSI Totok Lusida, sejumlah aktivis, politisi dari lintas partai, akademisi, pengacara, pengusaha, mahasiswa, dan berbagai profesi kaum awam katolik lainnya.
Serta hadir pula Romo Leo Malli, imam Keuskupan Agung Kupang yang dikenal sebagai aktivis kemanusiaan turut hadir memberikan peneguhan politik.
\”Pertemuan aktivis katolik kali ini memperlihatkan misi perutusan dalam pesta demokrasi untuk memberi warna bahwa awam Katolik mampu memberi kontribusi positif pada negara ini yang meyakini bahwa pasangan Pak Prabowo dan Mas Gibran melanjutkan pembangunan baik yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi,\” ungkap Haposan dalam keterangannya, Sabtu (10/2/2024).
Haposan bersama ratusan aktivis Katolik untuk mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meyakini bahwa keduanya bisa melanjutkan dan mengakselerasi keberhasilan pembangunan pemerintah hari ini agar semakin meluas dan berkeadilan sesuai dengan semangat perutusan sosial Gereja Katolik.
Saat ini lanjut dia berbagai survei elektabilitas capres-cawapres di tanah air masih menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran melampaui the magic number 50 persen.
Hal ini diperkuat dengan tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi masih sangat tinggi 80 persen, tak terpengaruh atas kritik padanya di kalangan aktivis demokrasi.
Data terkini dari Lembaga Survei Indonesia (26 Januari 2024) menunjukkan bahwa kelompok non-Islam sebesar 56,4 persen memilih Prabowo-Gibran.
Sementara itu, Survei Poltracking Indonesia (periode 27 Januari – 2 Februari 2024) secara lebih spesifik menunjukkan bahwa 52,2% umat Katolik dan Protestan memilih pasangan Prabowo-Gibran.
“Jadi umat Katolik melihat ada peluang emas untuk terlibat aktif dalam agenda besar pembangunan berkelanjutan. Ini harus kita manfaatkan dengan baik untuk memastikan Prabowo Gibran menang satu putaran,\” sambung Haposan.
Dia juga mengajak seluruh aktivis katolik yang hadir untuk berkomitmen penuh menyukseskan Pemilu 2024 yang damai dan tanpa kecurangan sesuai harapan Gereja Katolik.
Dia juga menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, money politik, politisasi agama dan etika dalam proses politik elektoral yang berlangsung.
“Kita ingin agar Bila satu putaran Pemilu ini tentu menghemat biaya dan efisiensi proses politik, sehingga dana yang tidak terpakai dapat dibelanjakan untuk agenda pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selanjutnya”, ujar Haposan.
Haposan mengajak agar seluruh umat Katolik Indonesia agar pada tanggal 14 Februari 2024 hadir ke TPS dan memilih dengan kejernihan pikir dan hati serta keyakinan penuh.
Haposan mengutip harapan Kardinal Ignatius Suharyo agar menyuarakan Pemilu damai dan bebas dari segala bentuk kecurangan.
\”Maka tentu saja kita umat katolik perlu menjatuhkan pilihan berdasarkan hati nurani dan independen tanpa intimidasi, tekanan dan paksaan,\” pungkas Haposan.