Presiden Joko Widodo (Jokowi) irit bicara menanggapi soal perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang melonjak dalam kurun waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Jokowi memilih enggan mengurusi soal urusan partai.
Ia mengatakan hal itu lebih baik ditanyakan langsung ke partai yang bersangkutan, dalam hal ini PSI.
\”Itu urusan partai. Tanyakan ke partai,\” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/3/2024).
Presiden Jokowi juga mempersilakan seluruh pihak untuk bertanya langsung kepada KPU terkait urusan perolehan suara pemilu.
\”Tanyakan ke KPU,\” kata Jokowi singkat.
Diberitakan sebelumnya, perolehan suara PSI meroket hanya dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count KPU RI dari 29 Februari-2 Maret 2024.
Lonjakan suara itu tercatat dalam laman sistem resmi rekapitulasi KPU di situs https://pemilu2024.kpu.go.id/.
Mulanya, PSI mendapatkan suara2.171.907 atau 2,86 persen pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB.
Namun suara itu kemudian melonjak menjadi 2.402.268 atau 3,13 persen pada Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.
Artinya, suara PSI bertambah sebanyak 230.361 suara dalam kurun waktu tiga hari.
Sementara, dalam kurun waktu yang sama, jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang hasilnya tercatat di situs real count KPU bertambah 2.240, dari 539.084 TPS menjadi 541.324 TPS.
Hingga berita ini ditulis, Senin (4/3/2024) pukul 11.15 WIB, PSI memperoleh 2.404.228 suara atau 3,13 persen.
Sementara itu, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, sebelumnya mengatakan pemerintah seharusnya bertanggung jawab terkait anomali suara PSI ini.