Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno menganggap laporan Indonesia Police Watch (IPW) kepada Komisi Pemilihan Korupsi (KPK) terhadap calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, hanya ecek-ecek.
Hendrawan menilai, pelaporan tersebut sebagai siasat untuk membangun persepsi buruk terhadap Ganjar.
\”Kami melihat ini sebagai siasat untuk membangun persepsi buruk kepada capres yang pada awalnya justru disebut menjadi jagoan PSI, sebelum akhirnya banting setir setelah sang juragan berubah pilihan,\” kata Hendrawan kepada Tribunnews.com, Rabu (6/3/2024).
Karenanya, anggota Komisi XI DPR RI ini menganggap pelaporan tersebut hanya ecek-ecek.
\”Siasat seperti ini ini masuk kategori \”ecek-ecek\”,\” ungkap Hendrawan.
Hendrawan menuturkan, masyarakat tak bisa berharap banyak dari politisi yang disebutnya kaleng-kaleng.
\”Politisi demikian hanya bermodal naluri, bukan nurani,\” ucapnya.
Sebelumnya, KPK menerima laporan terkait dugaan penerimaan gratifikasi Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023 Supriyatno dan Gubernur Jateng periode 2013-2023 Ganjar Pranowo.
Laporan itu diadukan oleh Indonesia Police Watch (IPW).
\”Setelah kami cek, betul ada laporan masyarakat dimaksud,\” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).
Ali mengatakan, KPK bakal menindaklanjuti laporan tersebut.
\”Kami segera tindaklanjuti dengan verifikasi lebih dahulu oleh bagian pengaduan masyarakat KPK,\” katanya.
Sementara, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, modus dugaan gratifikasi yang dilaporkan, yaitu berupa cashback.