Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menyoroti sejumlah aksi kekerasan terhadap relawan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden jelang Pilpres 2024.
Ujang menaruh perhatian terhadap kasus pengeroyokan relawan paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dan penembakan pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran, di Madura, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, peristiwa-peristiwa seperti ini merupakan dinamika yang kerap terjadi setiap pemilihan umum.

\”Dalam konteks tertentu jangan digeneralisasi bahwa ini rusuh, bahwa ini pemilunya kisruh, tidak. Ini adalah dinamika yang terjadi pada setiap pemilu. Ada konflik yang itu harus bisa diselesaikan oleh negara,\” kata Ujang, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Senin (1/1/2024).
Ujang menilai, situasi sudah mulai memanas jelang 2024.

Oleh karena itu, ia menyampaikan, agar semua pihak, terutama tim sukses (timses) dari ketiga kandidat capres-cawapres dapat lebih beradu ide daripada melalui kekerasan.
\”Dan ini memang telah terjadi situasi yang panas. Oleh karena itu semua pihak dari semua timses dari semua kandidat capres-cawapres harus bisa menahan diri dan harus mengedapankan politik ide dan gagasan, bukan adu kekerasan atau adu otot,\” ucap Ujang.
\”Kita mari jaga pemilu kita yang berkualitas, aman, damai, tertib, dan penuh kegembiraan. Karena pemilu adalah pesta demokrasi, ya karena pesta maka rakyat harus berbahagia. Kalau ada situasi panas, situasi yang satu sama lain saling tidak terkendali perilakunya, maka harus direm, harus dijaga,\” tuturnya.
Sebagai informasi, peristiwa pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud itu viral di media sosial, pada Sabtu (30/12/2023). Dalam video yang beredar, dinarasikan relawan itu baru selesai mengikuti acara diBoyolali, lalu dicegat oknumTNIYonif 408/Suhbrasta.
Dalam video itu terlihat sejumlah orang awalnya berada di pinggir jalan. Tak lama setelah itu, para pelaku langsung menghampiri pemotor yang tengah melintas dan melakukan pengeroyokan.
Sementara itu, seorang relawan Prabowo-Gibran, Muara (50) ditembak orang tak dikenal (OTK) saat sedang ngobrol bersama rekan-rekannya di Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates,Sampang, Madura, Jumat (22/12/2023) pagi.
Ia pun dibawa ke RSUD Bangkalan untuk mendapatkan penanganan. Korban pun lantas dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.
MengutipTribunJatim.com, Kepala IGD RSUD dr Soetomo, kondisi korban sudah membaik, namun mengalami kelumpuhan di kedua kakinya.

Kelumpuhan tersebut, kata Hardian, terjadi karena peluru mengenai tulang belakang.
“Jadi, kemungkinan besar saraf tulang belakang yang berfungsi untuk memberikan perintah menggerakkan kedua kaki terkena tembakan,” ungkapnya.

By admin