TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekitar satu pekan menjelang hari pencoblosan di Pilpres 2024, sejumlah lembaga survei merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Pada Pilpres 2019 sebelumnya, hal serupa juga terjadi.
Dimana beberapa lembaga survei merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres.
Lalu apakah hasil survei itu akurat hasilnya? Berikut perbandingannya dengan hasil survei Pilpres 2024:
A. Hasil Survei Capres 2024 Seminggu Jelang Pencoblosan 14 Februari:
1. Survei Indikator Politik
Hasil survei terhadap elektabilitas capres-cawapres yang dilaksanakan Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari-4 Februari 2024 dipublikasikan pada Jumat (9/2/2024) dan hasilnya adalah:
Anies-Muhaimin 24,1 persen
Prabowo-Gibran 5,18 persen
Ganjar-Mahfud MD 19,6 persen
Sisanya 4,5 persen tidak tahu/ tidak jawab
Survei ini dilakukan terhadap total 5.500 orang responden pemilik hak pilih pada Pemilu 2024 yang diambil menggunakan multistage random sampling.
Jumlah responden itu terdiri dari 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi serta 4.300 orang responden di 18 provinsi yang mendapatkan oversample.
Survei ini memiliki margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan ukuran sampel basis 1.200 responden.
2. Survei PoltackingHasil survei Poltracking Indonesia periode 27 Januari-2 Februari 2024 yang dipublikasikan pada Jumat (9/2/2024) hasilnya adalah:
Anies-Muhaimin diprediksi 27,6 persen
Prabowo-Gibran 51,7 persen
Ganjar-Mahfud MD 20,7 persen
Adapun proses pengambilan data pada survei Poltracking Indonesia terbaru ini dilaksanakan pada 27 Januari hingga 2 Februari 2024.
Data diambil dari 1.220 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.Survei dilaksanakan secara tatap muka dengan penentuan sampel survei secara multistage random sampling.
Kemudian, margin of error survei ini sebesar lebih kurang 2,9 persen.