TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung berjanji akan menghidupkan kembali petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (P3SU) alias \”pasukan oranye\”.
Sebelumnya pasukan oranye ini dibentuk pada era Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2107, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pramono mengatakan, untuk menjadi petugas kebersihan di tingkat kelurahan tersebut tidak memerlukan syarat ijazah pendidikan tinggi.
\”Sekarang ini ada perubahan, pasukan oranye yang bersih-bersih, yang selama ini jadi andalannya Pak Ahok kami akan hidupkan kembali,\” kata Pramono, saat blusukan bersama Rano Karno di Tamansari dan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (8/9/2024).
Dia menegaskan, ijazah sekolah dasar (SD) sudah cukup menjadi syarat untuk pasukan oranye.
Sebab, kata Sekretaris Kabinet ini, hal yang paling penting adalah bisa dan mau bekerja membersihkan Jakarta.
\”Kalau perlu SD saja cukup, yang penting bisa bekerja,\” ujar Pramono.

Adapun, pasukan oranye atau petugas kebersihan di Jakarta sudah ada sejak era 1960-an.
Mereka terbagi dalam beberapa unit mulai dari menyapu jalan, petugas gerobak sampah, hingga sopir truk sampah.
Namun, pada tahun 2013, saat Ahok menjabat menjadi Wakil Gubernur Jakarta, ia meminta Biro Tata Pemerintahan untuk membentuk satuan petugas kebersihan yang tugasnya berada wilayah pemukiman penduduk atau setiap kelurahan.
Pada waktu itu, Biro Tata Pemerintahan diberikan rekomendasi warna seragam untuk petugas kebersihan, dan akhirnya seragam dan peralatan petugas kebersihan Jakarta diberikan warna oranye.

Pasukan oranye penjaga Kali Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, sedang membersihkan sampah dan endapan lumpur, Minggu (2/8/2020). Dengan peralatan yang sederhana mereka berjibaku dengan sampah dan air kotor sebagai antisipasi banjir jelang datangnya musim penghujan. (Wartakota/Nur Ichsan) (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

By admin