Sosok Gus Miftah sedang menjadi sorotan setelah videonya membagikan uang di sebuah pondok pesantren (ponpes) viral di media sosial.
Berdasarkan narasi yang beredar luas di media sosial, Gus Miftah disebut melakukan politik uang atau money politics.
Gus Miftah disebut melakukan politik uang untuk mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilpres 2024 mendatang.
Juru BicaraTimnas AMINIwan Tarigan mengungkapkan,Gus Miftahmendapatkan surat tugas dari Prabowo.
Adapun isinya yakni perintah untuk melakukan silaturahmi dengan para alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan seluruh rakyat Indonesia.Seperti diketahui, dalam video yang beredar,Gus Miftahbagi-bagi uang ke masyarakat dengan latar belakang seseorang yang membentangkan kaus bergambarkan capres nomor urut 2,Prabowo Subiantoviral di media sosial.
Menurut Iwan,Gus Miftahdiberikan surat tugas tertanggal 8 September 2023 untuk mendapatkan doa restu dan dukungan para tokoh masyarakat dan masyarakat dalam Pilpres 2024.
\”Artinya dengan surat tugas tersebut, patut diduga uang yang dibagikan olehGus MiftahdiPamekasanadalahmoney politicsuntuk mendapat suara kyai dan pesatren di Jawa Tengah dan Jawa Timur,\” kata Iwan, Selasa (2/1/2024).
Atas peristiwa ini, Timnas Amin meminta Bawaslu melakukan investigasi secara transparan terkait dengan peristiwa ini.
Sementara itu, Gus Miftah pun telah memberikan klarifikasi.
Gus Miftah langsung membantah tuduhan politik uang yang dialamatkan kepadanya.
Ia menyebut uang yang dibagikannya ke sejumlah warga itu berasal dari seorang pria asal Pamekasan Madura bernama Haji Her.
\”Haji Her setiap hari bersedekah. Kemarin saya bersilaturahmi dengan beliau dan saat itu dia memang akan bersedekah,\” ucap Gus Miftah.
\”Beliau kemudian meminta saya untuk ikut membagikan uang sedekahnya.\”
Profil Gus Miftah