Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengungkapkan, rasa kekesalan dan marah atas tindakan pasukan Israel yang menduduki RS Indonesia di Gaza.
Pasalnya, pasukan Israel sebelumnya menuduh RS Indonesia sebagai sarang Hamas.
Ia menerangkan, pasukan Israel menjadikan RS Indonesia sebagai tameng atau perisai agar Hamas tidak berani menyerang.
\”Kami MER-C mengecam cara-cara kotor itu. Kami sangat marah RS Indonesia dijadikan sebagai perisai,\” katanya dalam konferensi pers Rabu malam.
Karena itu, pihaknya bakal segera mengirimkan surat kepada Badan Kesehatan Dunia atau WHO agar bisa mengembalikan fungsi RS dan netral dari peperangan.
Sebelumnya, RS Indonesia harus dikosongkan paksa karena terus menerus diserang Israel.
Seluruh pasien, tenaga kesehatan maupun warga yang berlindung harus dievakuasi menuju utara Gaza.
\”Makanya kita minta WHO menginvestigasi, artinya janganlah seperti itu (rumah sakit ini) di posisi netral, tidak boleh diapa-apain,” ungkap Sarbini.
Pihaknya pun mendesak WHO untuk dapat segera mengirim tim independen untuk menyelidiki potensi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di berbagai fasilitas kesehatan.