TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Tim Hukum Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN), Bambang Widjojanto terlibat \’perang dingin\’ dengan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Syarief Hiariej alias Eddy Hiariej.
Momen itu terjadi ketika Eddy Hiariej saat hendak menyampaikan paparan sebagai ahli di sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Eddy Hiariej dihadirkan sebagai ahli oleh pihak capres-cawapres 02, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Bambang Widjojanto pun memilih keluar atau walk out saat Eddy hendak menyampaikan paparannya.
Bambang Widjojanto yang juga mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan itu karena ahli yang dihadirkan yakni Eddy Hiariej adalah mantan tersangka kasus dugaan korupsi di KPK dan saat ini kasusnya masih berjalan meski penetapan tersangkanya telah dicabut.
\”Majelis karena tadi saya merasa keberatan, saya izin untuk mengundurkan diri ketika rekan saya, Prof Hiariej akan memberikan penjelasan, nanti saya akan masuk lagi di saksi ahli yang lainnya. Ini sebagai konsistensi dari sikap saya,\” kata Bambang Widjojanto dalam persidangan.
Lalu siapakah Bambang Widjojanto ini? Berikut profilnya.
Profil Bambang Widjojanto
Bambang Widjojanto merupakan pria kelahiran Jakarta, 18 Oktober 1959.
Adapun riwayat pendidikan Bambang Widjajanto seluruhnya dilakukan di Jakarta yaitu dari SD hingga Perguruan Tinggi.
Bambang Widjajanto sempat menempuh pendidikan di Program Studi Sastra Belanda Universitas Indonesia tapi tidak selesai.
Dirinya baru memperoleh gelar sarjana pada tahun 1985 ketika mengambil jurusan hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta.
Lalu ia menempuh pendidikan masternya di University of London dengan mengambil konsentrasi The Shool of Oriental and African Studies (SOAS).
Bambang pun lulus pada tahun 2001.
Tak berhenti di situ, dirinya kembali berkuliah untuk memperoleh gelar doktor di Fakultas Hukum di Universitas Padjajaran.