turap dan pengerukan sungai yang kami kerjakan sekitar 1,2 kilometerJakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) mengeruk lumpur dan membangun turap atau dinding penahan aliran KaliSarua untuk mengatasi banjir di daerah tersebut.

"KaliSarua ini cukup sempit dan alat yang kami gunakan masuknya susah," kata Wali Kota Jaksel Munjirin di Jakarta, Selasa.

Munjirin mengatakan bahwa pengerukan lumpur di KaliSaruaini upaya untuk meminimalkan banjir di daerah itu.

KaliSaruaberada di antara Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Pejantan Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Selain pengerukan lumpur, kata Munjirin Pemkot Jaksel juga akan membangun turap di sepanjang kawasan tersebut yang memang sering terjadi banjir, namun itu semua ketika warga sekitar mau merelakan tanahnya untuk dijadikan turap.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin (kiri) meninjau KaliSarua di Jakarta, Selasa (6/2/2024). ANTARA/Khaerul Izan

Menurut dia, KaliSarua yang sedang dilakukan pengerukan tersebut sangat sempit dan bahkan terdapat 21 jembatan, sehingga alat berat susah untuk masuk.

"Karena ketika mau dikeruk maka harus ada pembongkaran jembatan dan kami rapatkan serta berkoordinasi dari 21 jembatan yang ada hanya ada tiga yang tidak dibongkar," katanya.

Munjirin menambahkan bahwa pengerukan dan pembuatan turap KaliSarua, dilakukan kurang lebih tiga sampai empat bulan ke depan dan harapannya semua warga mendukung program pemerintah tersebut.

Sementara untuk panjang sungai yang sedang dikerjakan lanjut Munjirin yaitu sepanjang 1,2 kilometer dengan lebar bervariasi 3-4 meter dan itu menjadi salah satu penyebab banjir ketika terjadi hujan.

"Panjang turap dan pengerukan sungai yang kami kerjakan sekitar 1,2 kilometer," katanya.

Munjirinbelum merinci berapa nilai anggaran untuk pembangunan turap dan pengerukan kali tersebut.

Sementara itu, warga RW 5 Kelurahan Kalibata Abdul Syukur mengatakan bahwa daerahnya menjadi langganan banjir, bahkan ketika hujan dengan intensitas sedang saja dapat dipastikan banjir.

Menurut dia, banjir yang menerjang ratusan rumah di bantaran Sungai Sarua bahkan mencapai 1,5 meter dan ini menjadi momok bagi warga setiap kali musim hujan.

"Semoga dengan pengerukan dan pembangunan turap ini dapat meminimalkan banjir," katanya.

By admin