Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar menemukan jentik nyamuk saat memimpin aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan warga RT 04/RW 05 Jalan Swadaya Raya, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, pada Jumat.
Pelaksanaan PSNtersebut untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang merangkak naik di wilayah DKI Jakarta, khususnyadi Jakarta Timur (Jaktim).
"Kita langsung pantau dan diperiksa, intinya semuanya teliti, dari penampungan air, dari bahan bekas yang tidak terpakai," kata Anwar yang didampingi oleh Camat Duren Sawit Kelik Sutanto.
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendydan Lurah Duren Sawit Santi Nur Rifiandinijuga mendampingi Wali Kota Jaktim.
"Di sini kita temukan jentik dan harus menjadi perhatian bersama dalam upaya mengantisipasi ancaman wabah demam berdarah," katanya.
Menurut dia, aksi PNS merupakanlangkah tepat dalam menanggulangi DBD. Karena itu, dia meminta kepada para kepala Puskesmas, lurah dan camat agar terus menggerakkan warganya untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Selain itu menjadi Jumantik Mandiri secara berkala sepekan dua kali.
Dalam kesempatan itu, Anwar menempelkan stiker ajakan gerakan PSN dan memberikan tanaman serai serta zodiak yang dikenal sebagai tanaman pengusir nyamuk, melalui Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Timur bagi warga.
"Sosialisasi secara masif, pentingnya PHBS dan pentingnya Jumantik Mandiri. Saat ini cuaca ekstrem yang harus diantisipasi perkembangbiakan DBD menjadi ancaman kesehatan yang serius," ujarnya.
Berdasarkan data dari Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes)Jaktim tercatat jumlah kasus DBD tertinggi berada di Kecamatan Cakung dengan angka kumulatif 239 kasus.
Kemudian Pasar Rebo 187 kasus, Matraman(121), Pulogadung(114), Ciracas(165), Cipayung(131), Kramat Jati (151), Makasar(56), Duren Sawit (105) dan Jatinegarasebanyak 50 kasus.
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur M Anwar menempelkan stiker ajakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di RT 04/RW 05 Jalan Swadaya Raya, Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jumat (3/5/2024). ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Timur
Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendymengatakan, usia paling banyak yang terkena DBD ini adalah anak-anak, baik balita maupun usia sekolah.
Karena itu, sekolah merupakan kelompok rentan terjadi penularan. Karena itu sekolah bisa menjadi sasaran pada program pengendalian dan pencegahan DBD.
"Untuk menekan kasus DBD, kita lakukan PSN 3M Plus bersama unsur masyarakat, kelurahan dan kecamatan. Setiap kegiatan kita kerahkan 2-3 orang petugas kesehatan," kata Herwin.
Dia menambahkan, meskipun angka "Insidens Rate" secara kumulatif Jakarta Timur tidak setinggi wilayah lain, namun jumlah kumulatif kasus secara total cukup terlihat tinggi.
Dengan tingginya angka kasus tersebut peluang terjadinya penularan DBD di masyarakat masih tinggi dan hal tersebut didukung masih tingginya curah hujan akhir-akhir ini.