Duka mendalam menyelimuti keluarga Dimas Aditya, siswa SMK Lingga Kencana, Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Mereka tak menyangka Dimas meninggal dunia di usia yang sangat muda, yakni 17 tahun.
Ya, Dimas merupakan satu di antara 11 korban meninggal dalam kecelakaan yang terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Mariah, bude Dimas, menyebut keponakannya sebagai anak yang baik.
Sejak ayahnya meninggal dunia empat tahun silam, Dimas punya keinginan besar untuk sekolah yang benar agar mudah memperoleh pekerjaan.Kediaman Dimas Aditya di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Dimas adalah satu dari 11 korban tewas dalam kecelakaan bus di Ciater, Subang.\”Setelah lulus, dia ingin kerja, karena masih punya dua adik yang kecil-kecil,\” ucap Mariah saat dijumpai di rumah duka, Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).
Tak ada firasat yang mengganggu pikirannya ketika Dimas mengikuti acara perpisahan sekolah di Bandung.
Semua tampak biasa-biasa saja.
Dimas juga begitu ceria dan antusias saat mempersiapkan keberangkatannya mengikuti acara perpisahan sekolah di luar kota.
\”Dia terlihat senang, enggak ada yang aneh,\’ lanjut dia.
Bahkan menurut Mariah, Dimas bersama Mahesya Putra yang juga menjadi korban meninggal dalam kecelakaan, ikut serabutan agar punya uang jajan sekaligus menutupi biaya administrasi acara sekolahnya.
\”Dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya). Dia cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangkat juga ke acara Wisuda di Bandung,\” tutur Mariah.
Takdir berkata lain, Dimas meninggal dunia dalam perjalanan pulang ke rumahnya.
Bus yang ditumpanginya bersama teman-teman mengalami kecelakaan hebat. Sepuluh orang dalam bus tersebut meninggal dunia. Termasuk Dimas.