TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24) ternyata sudah direncanakan seminggu sebelumnya oleh pasangan kekasih Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah.
Dalam perencanaannya, Devara Putri dan Didot membahas soal cara Indriana dibunuh sampai tempat eksekusi yang aman dari CCTV.
Akhirnya ditentukanlah tempat eksekusi itu dilakukan di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024) lalu.
Didot dan Devara mengajak Muhammad Reza Swastika sebagai eksekutor untuk membunuh Indriana.
Pasangan kekasih itu menjanjikan Rp50 juta kepada Reza jika berhasil menghabisi nyawa wanita yang bekerja sebagai pegawai marketing tersebut.
Meski awalnya menolak, Reza akhirnya mau juga karena terlilit utang.
Dirrkrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan mengatakan,perencanaanpembunuhanini dilakukan sekitar tanggal 15 Februari 2024.
\”Otakpembunuhanitu Devara dan Didot. Mereka melakukannya berencana, jadi pada tanggal 15 atau seminggu sebelum kejadian mereka merencanakanpembunuhankorban,\”
\”Jadi yang pertama soal membunuh korban, apakah diracun, atau menggunakan tali. Kemudian, mereka juga merencanakan terkait lokasipembunuhan, mereka berusaha mencari tempat yang tidak ada CCTV,\” kata Surawan dikutip TribunJakarta.com dari YouTube tvOneNews, Rabu (6/2/2024).
Dipicu cinta segitiga, buat seorang caleg DPR RI perempuan bernama Devara Putri Pananda alias DV (24) gelap mata menghabisi pesaingnya, Indriyana Dewi Eka Saputri (25). Bahkan, ia menjadi otak pembunuhan terhadap korban. (TribunnewsBogor.com)Kondisi keluarga Devara Putri
Surawan mengungkapkan kondisi keluarga Devara Putri Pranananda.
Sekedar informasi Devara Putri Prananda merupakan wanita kelahiran 28 Maret 1999.
Ketika daftar menjadi Caleg DPR RI dari Partai Garuda, Devara Putri Pranada terdata sebagai warga Johar Baru, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.
Ia merupakan lulusan SMK Ksatrya.
Dalam kartu identitasnya,DevaraPutriPranandatertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.
Lalu Kombes Surawan menjelaskanDevaraPutriPranandabukan berasal dari keluarga yang berada.
\”Bisa dibilang bukan orang berada,\” kata Kombes Surawan.
Ia mengungkap sehari-harinyaDevaraPutriPranandaotakpembunuhandi Bogor ini membantu ibunya berjualan nasi kuning.
\”Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya,\” ungkap Kombes Surawan.
Artikel ini telah tayang diTribunJakarta.comdengan judul Rencana Pembunuhan Indriana Dilakukan Seminggu Sebelumnya, Didot dan Devara Cari Tempat Tak Ada CCTV,