TRIBUNNEWS.COM, BOJONGGEDE – Polresta Bogor Kota mengungkap peredaran narkoba modus baru, yakni cokelat ganja.
Target pasarcokelatganjaini merupakan anak muda yang masih berusia dibawah 30 tahun.
Cokelat ganja dijual seharga Rp100 ribu per toples.

Pabrik Cokelat ganja yang baru beroperasi dua minggu di berlokasi di kawasan Bojonggede Kabupaten Bogor.
Dari lokasi pabrik, polisi menangkap empat tersangkayakni NCRN (19), MIN (19), DPP (18), FS (21).
Mereka bekerja sama dengan sindikat ganja asal Cileungsi.
\”Keterangan tersangka di sana baru 2 minggu, tapi kemungkinan berpindah tempat,\” ujar Kasat Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Eka Chandra Mulyana di Mako Polresta Bogor Kota, Kamis (1/4/2024).
Kompol Eka mengakui peredaran narkotika cokelat ganja merupakan modus baru di wilayah Jawa Barat.
Awalnya, para tersangka memiliki ide untuk mencampurkan ganja yang sudah menjadi bubuk dengan cokelat. Mereka meraciknya di kontrakan kawasanBojonggede.
Cokelat ganja itu lalu dijual melalui sistem online.

KapolrestaBogorKota, Kombes PolBismoTeguhPrakosomengatakan para tersangka tertangkap setelahcokelatganjaitu beredar di kotaBogor.
\”Mereka (tersangka) ini home industry pembuatan varian baru yakni coklat ganja,\” kata Bismo di Mako PolrestaBogorKota, Kamis (1/2/2024) petang
Empat tersangka ini sengaja dengan idenya sendiri mencampurkam ganja yang sudah dibubukan ke coklat.
\”Untuk ganjanya itu sengaja dicampurkan. Untuk berat yang berhasil kita amankan yakni berat keseluruhan 173 gram,\” tambah Bismo.

By admin