TRIBUNNEWS.COM, MEGAMENDUNG – Siswa SMK di Bogor tewas dibully teman sekolahnya hingga alami gegar otak dan muntah darah.
Sebelum tewas, korban sempat menyebut nama teman yang memukulnya itu.
Kini terduga pelaku masih diburu polisi dan sudah beberapa hari bolos sekolah.
Ibu korban menyebut sebelum akhirnya tewas, pelajar kelas 10 SMK itu sempat pamit minta uang Rp 5 ribu untuk naik angkot.
\”Pas di rumah itu tidak kelihatan ada luka luar. Pas di kamar dia ngeluh sakit, akhirnya dibawa ke dokter 24 jam, waktu itu masih sadar pas di sana,\” terang Siti Maslihat (46), ibunda korban.
Namun, saat itu dokter klinik menyarankan agar Ridwan dibawa ke RSUD Ciawi agar mendapatkan penanganan lebih baik.
Saat itu, Ridwan masih berusaha berjalan turun dari parkiran menuju ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ciawi.
Namun, kondisinya terus melemah hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
\”Berdasarkan keterangan dokter, luka dalam di kepala, gegar otak, otak sebelah kiri, kepalanya lembek pas di atas telinganya,\” terang Siti Maslihat.
Korban Muntah Darah di Cisarua
Siti Maslihat tak menyangka jika putranya menjadi korban penganiayaan temannya.
Menurut ibunda korban, putranya dalam kondisi muntah darah saat dijemput oleh sang ayah di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Siti Maslihat menceritakan, jika sang anak sempat menelpon untuk dijemput karena ada yang memukulinya.
\”Minta tolong, saya ada yang mukulin di Cisarua katanya. Akhirnya ayah dan kakaknya kesana,\” tuturnya.
Namun, sang ayah dan kakak korban langsung terkejut melihat Ridwan saat itu muntah darah.