Sebanyak 1.304 personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demo buruh di Mahkamah Konstitusi hingga Istana Negara, Senin (8/7) hari ini.
Demo buruh tersebut digelar oleh massa yang tergabung dalam Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
\”Personel yang diterjunkan ada sebanyak 1.304,\” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi.
Terkait rekayasa lalu lintas, kata Susatyo, masih bersifat situasional. Ia menyebut penutupan jalan dan pengalihan arus baru akan dilakukan jika terjadi eskalasi.
\”(Pengalihan) arus lalin (lalu lintas) situasional. Kalau skalanya di lapangan meningkat, arus lalin di Jalan Merdeka Barat dialihkan,\” ucap dia.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Massa Buruh Geruduk Kemendag, Desak Permen Aturan Impor DicabutTerpisah, Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan demo hari ini bersamaan dengan sidang lanjutan Judicial Review Omnibus Law UU Cipta Kerja dengan agenda mendengarkan keterangan ahli dan saksi pemohon.
\”Kami berharap dengan aksi ini, suara para pekerja dapat lebih didengar dan diperhatikan oleh para Hakim Mahkamah Konstitusi yang sedang menyidangkan uji materiil Omnibus Law UU Cipta Kerja,\” kata dia dalam keterangan tertulis.
Kata Said, aksi ini digelar serentak di sejumlah daerah, antara lain di Semarang, Surabaya, Batam, Medan, Pekanbaru, Banda Aceh, Gorontalo, Banjarmasin, hingga Makassar.
Sementara untuk aksi di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, akan dipusatkan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara dengan titik kumpul di Patung Kuda.
\”Jumlah massa aksi diperkirakan mencapai ribuan orang,\” ucap Said.
Selain soal UU Ciptaker, aksi demo hari ini juga mengusung sejumlah tuntutan lainnya. Yakni, soal upah murah, penghapusan outsourcing, PHK, hingga pengaturan cuti.

By admin