Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut sebanyak 45 warga di Kabupaten Sleman dan Gunungkidul saat ini berstatus suspek terjangkit antraks.
\”Ada 45 (suspek antraks),\” kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie saat dihubungi, Rabu (13/3).Satu Hewan Ternak Milik Warga Gunungkidul Dipastikan Positif AntraksPuluhan orang berstatus suspek antraks ini antara lain 19 warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul dan 26 warga Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari menyebut dari 19 orang berstatus suspek di Dusun Kayoman, ada sepasang suami istri yang sekarang dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Hestu menyebut sampel darah puluhan orang berstatus suspek ini saat ini masih diperiksa di BB Labkesmas Yogyakarta untuk memastikan terjangkit tidaknya mereka oleh antraks.
\”Sampai hari ini kita masih belum tahu hasilnya, jadi statusnya masih suspek,\” kata Rini di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Rabu sore.
Rini juga mengungkap adanya seorang warga Kalinongko Kidul berstatus suspek antraks berinisial R (72) yang meninggal dunia pada 25 Februari 2024 lalu dan belum sempat diambil sampel darahnya.
Menurut Rini, R bersama istri ikut menguliti dan mengonsumsi daging dari seekor sapi yang sebelumnya mati secara tak wajar. R, lanjutnya, langsung mengalami sakit perut tanpa ada riwayat penyakit asam lambung.
Kata Rini, R juga mengalami diare parah dan pada siku tangannya muncul koreng. Sempat dirawat inap di rumah sakit, R meninggal pada 25 Februari dan dimakamkan sehari setelahnya.
\”Tanpa sempat diambil sampel darahnya,\” kata Rini.Dinkes Sleman Uji Sero Survei ke 26 Warga Telusuri AntraksSembari menunggu hasil pemeriksaan sampel keluar, Dinkes DIY telah melakukan profilaksis terhadap mereka yang bergejala antraks, serta warga yang tak bergejala namun ada riwayat kontak maupun ikut mengonsumsi daging ternak mati tak wajar.
Sebelumnya diberitakan, tiga ekor hewan ternak berupa satu sapi dan dua kambing milik warga Dusun Kayoman, Serut, Gedangsari, Gunungkidul, DIY, mati diduga karena terpapar virus antraks.
Ketiga hewan tersebut tak sampai dikonsumsi, namun dua di antaranya sudah disembelih sebelum dikubur. Adapun S, sang pemilik ternak disebut dirawat di rumah sakit dan berstatus pasien suspek antraks.
Penyebaran diduga berawal ketika S membawa pulang potongan daging kambing dari salah seorang warga Sleman berinisial W. Daging itu di kediaman S lalu dikuliti sebelum kemudian dikonsumsi.Satu Warga Gunungkidul Suspek Antraks Dirawat di Rumah SakitSementara di lingkungan tempat W tinggal, yakni Dusun Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Sleman, DIY, dilaporkan sebanyak 7 hewan ternak mati sejak 10-11 Februari 2024 lalu dan diduga karena antraks. Sebagian besar daging hewan ternak mati itu dibagikan dan dikonsumsi oleh puluhan warga.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, kemudian melakukan uji sero survei terhadap 26 warga di Dusun Kalinongko Kidul akhir pekan lalu.
Sero survei dilaksanakan setelah sejumlah warga di dusun tersebut mengaku mengalami diare, pusing, muntah, sakit perut hingga demam usai mengonsumsi daging hewan ternak yang mati diduga karena terjangkit antraks.

By admin