Simak 7 puisi Hari Kartini 2024 yang cocok dibacakan pada peringatan 21 April.
Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April yang tahun ini jatuh pada hari Minggu (21/4/2024).
Peringatan Hari Kartini 2024 diadakan dalam rangka mengenang semangat RA Kartini dalam dalam upayannya mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, khususnya dalam pendidikan.
Biasa momen peringatan Hari Kartini 2024 diisi dengan berbagai acara seperti lomba memasak, memakai busana adat, hingga membacakan puisi R.A. Kartini.
Adapun Tribunnews.comtelah merangkum puisi-puisi yang cocok dibacakan pada peringatan Hari Kartini 2024 dari berbagai sumber.
Simak 7 puisi Hari Kartini 2024 yang penuh semangat perjuangan, berikut ini.
1. Sang Inspirasi
Habis gelap terbitlah terangItulah semboyanmuTanpa ada sekat antara kita dan merekaKau menghapus semua sekat ituKau tunjukkan pada duniaTak ada beda antara wanita dan pria
Kau korbankan jiwa dan ragaHidup dan mati demi keadilan kaummuDengan penuh semangat yang membaraKau tunjukkan bahwa kami ini bisaUsaha da semangatmu yang tak pernah padam
Meskipun cacian yang terus menerjangDengan semangat kau terus bertahanUntuk menghancurkan sekat pembatasUntuk selamanya
Kini hasilmu berbuah manisKini kaummu lebih dihargaiKaummu memperoleh keadilan yang kau inginkanKarena hal itulah kau menjadi inspirasi setiap perempuan
Kau adalah inspirasi bagi wanita di seluruh negeriKau adalah ibu kitaTerima kasih atas jasamuYang menjadikan kami wanita yang lebih kuatMenjadikan kami wanita yang lebih hebatTerima kasih Ibu KartiniDoa kami selalu menyertai
2. Di Kala Mentari Tampakkan Sinarnya
Di kala mentari tampakkan sinarnyaMenandakan hari ini sudah berubahKami bukan wanita dulu yang bisa ditindasKini kami adalah wanita yang baruWanita yang penuh dengan keberanianWanita yang ingin terus belajar dan menggapai masa depan
Kami adalah kartini mudaYang siap berjuang untuk bangsaTanpa rasa takutTanpa nyali yang ciutKarena kami setara di mata dunia
Jika kalian berani menindas kamiKami siap melawan di garis paling depanKarena kami bukan wanita yang duluBerkat perjuangan ibu Kartiniku
3. Raden Ajeng Kartini