Aksi teatrikal \’Raja Jawa\’ yang digelar elemen masyarakat sipil bubar usai mendapat intimidasi dengan massa tak dikenal di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/9) petang.
Pantauan CNNIndonesia.com, massa aksi mulai membubarkan diri sekitar pukul 15.37 WIB. Massa aksi saling bergandengan tangan ketika membubarkan diri. Mereka turut dikawal oleh aparat kepolisian.
Salah seorang peserta aksi bernama Arhan mengaku turut menjadi sasaran intimidasi oleh massa tak dikenal tersebut.
\”Saya kena pukul, teman saya kena tendang,\” kata Arhan.Aksi Teatrikal \’Raja Jawa\’ di Dukuh Atas Ricuh, Alat Peraga Dirampas
Arhan bercerita segerombolan massa tak dikenal itu tiba-tiba ingin merebut atribut yang dibawa massa aksi. Ia mengatakan jumlah massa tak dikenal itu lebih banyak dari jumlah massa aksi.
\”Mereka ngincar di pinggir jalan. Nah, pas pertigaan mereka cepat tiba-tiba lari, ambil alat peraga,\” kata Arhan.
Massa dari elemen masyarakat sipil awalnya menggelar aksi untuk menyuarakan melawan darurat demokrasi dan darurat iklim.Media Inggris: Raja Jawa Memantik \’Darurat Demokrasi\’ IndonesiaAksi ini digelar sebagai kritik terhadap berbagai peristiwa sosial politik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam undangan aksi, massa disebut akan mengarak \’Raja Jawa\’ dan membacakan \’7 deadly sins\’ dari rezim yang dianggap telah memperburuk kondisi demokrasi dan kelestarian lingkungan.