Calon Presiden nomor urut 1 di Pilpres 2024, Anies Baswedan mengkritik sikap pemerintah pusat yang dinilai hanya mengumpulkan daerah saat sedang membahas anggaran semata.
Kritikan tersebut disampaikan Anies secara langsung dalam acara Sarahsehan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, di Jakarta, Jumat (2/2).
Anies mengaku kondisi tersebut juga dialaminya ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Di sisi lain, kata dia, pemerintah daerah justru tidak pernah dilibatkan terkait penanganan kesejahteraan rakyat (Kesra). Pilihan RedaksiKampanye Akbar AMIN di Pasuruan Dibatalkan, Pindah ke LumajangAhok Jadi Trending Topic X, Netizen Duga Strategi Menit AkhirAnies Sindir Tol Trans Jawa Bikin Pantura Mati: Enggak Ada Perubahan\”Kita sering dikumpulkan pemerintah pusat kalau silpanya besar. Lalu kita dikumpulkan kalau uang yang disimpan di bank besar,\” ujar Anies saat menjawab rencana mewujudkan Kesra.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Kita juga dikumpulkan kalau kandungan lokal dalam belanja barang jasa tidak memenuhi target. Tapi kita enggak pernah dikumpulkan kalau urusannya stunting, ibu hamil, ibu melahirkan meninggal, anak putus sekolah,\” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Anies mengaku bakal merubah pola kerja sama yang selama ini terjalin antara pemerintah pusat dan daerah. Ia juga berjanji bakal melibatkan pemerintah daerah di seluruh kebijakan yang ada.
Lebih lanjut, Anies mengatakan diperlukan juga dukungan fiskal dari pemerintah pusat agar seluruh daerah dapat mencapai targetnya masing-masing. Termasuk untuk meningkatkan kesejahteraannya.
\”Jadi, kami berencana membuat sebuah target-target capaian Kesra yang disepakati bersama dan kemudian didorong bersama,\” tuturnya.
\”Supaya kita bisa memastikan delivery-nya berjalan baik karena itu bukan di pemerintah pusat tapi di pemda, khususnya kabupaten,\” sambung Anies.