Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rangkaian kegiatan di DI Yogyakarta bertepatan dengan agenda kampanye calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang bertajuk Hajatan Rakyat Yogyakarta di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu (28/1).
Jokowi terpantau sarapan dan gowes bareng bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kota Yogyakarta.
Kemudian, Jokowi menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekaligus Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen, Kecamatan Kraton, Yogyakarta.
Adapun Jokowi diketahui telah berada di DI Yogyakarta sejak Jumat (26/1) malam. Sehari setelahnya, Jokowi sempat bermain sepak bola bersama masyarakat di Lapangan Gamplong, Moyudan, Sleman, DIY, Sabtu sore.
Ia menjelaskan alasannya bermain bola bersama anak-anak siswa sejumlah sekolah sepak bola (SSB) di wilayah Gamplong adalah sebagai dukungan bagi Timnas Indonesia yang lolos babak 16 besar Piala Asia 2023. Dalam kesempatan itu, Jokowi membantah adanya motif politik di balik kunjungannya ini.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Kunjungan kerja Jokowi ke sejumlah daerah Jawa Tengah belum lama ini jadi sorotan. Hal itu itu lantaran kunjungan kerja Jokowi dinilai membuntuti agenda kampanye Ganjar.
Pengamat Politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi menilai kunjungan kerja Jokowi ke DIY kali ini memang sengaja mengusik kegiatan kampanye Ganjar. Ia menyebut Jokowi sebelumnya juga menyambangi daerah-daerah yang menjadi lokasi kampanye Ganjar.Sultan HB X Akui Ada Obrolan Politik saat Bertemu Jokowi\”Kalau melihat polanya yang selama ini terjadi ya sepertinya itu disengaja ya. Karena di mana Ganjar melakukan kampanye, tiba-tiba satu atau dua hari ada Pak Jokowi datang. Sekali dua kali ini memang bisa dipahami sebagai suatu yang kebetulan. Tetapi kalau sudah berkali-kali, kan sudah menjadi modus ya, menjadi pola yang bisa dipelajari ya,\” ujar Asrinaldi kepada CNNIndonesia.com, Minggu (28/1).
Asrinaldi menerangkan kedatangan Jokowi ke DIY tentu akan mempengaruhi massa pendukung PDIP di sana. Menurutnya, kunjungan Jokowi ini dapat mempengaruhi pemilih-pemilih PDIP yang semula memilih Ganjar menjadi berpikir ulang untuk memilih capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Ia menilai tujuan dari Jokowi mengikuti wilayah kampanye Ganjar jelas untuk memaksimalkan dukungan untuk paslon nomor urut 2.
Jokowi memang belum secara gamblang menyatakan dukungannya kepada paslon nomor urut 2. Kendati demikian, Prabowo saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam kabinetnya. Terlebih, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka adalah putra pertama Jokowi.
Menurut Asrinaldi, terdapat polarisasi dalam massa PDIP, yakni memilih Ganjar atau Prabowo. Artinya, selain basis massa yang loyal kepada Jokowi, terdapat pula basis massa yang masih menjadi swing voter antara Ganjar atau Prabowo.

\”Nah, dengan datangnya Jokowi ke daerah-daerah yang dikunjungi PDI Perjuangan tentu persepsi mereka itu akan bergeser. Terutama yang swing voter-nya dari massa pendukung Ganjar ke Prabowo. Paling tidak diharapkan itu adalah berbagi massa untuk melengkapi suara Prabowo yang memang sudah stagnan itu dalam beberapa survei,\” jelas Asrinaldi.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno melihat upaya yang dilakukan Jokowi di DIY ini untuk mempersempit ruang PDIP.
Ia menilai kunjungan daerah yang dilakukan Jokowi, khususnya yang di DIY kali ini sebagai upaya untuk menggembosi Kandang Banteng ataupun perolehan suara PDIP.
\”Publik melihat itu sebagai upaya menghapus jejak politik Ganjar dan Megawati di DIY. Apalagi DIY selama ini dianggap Kandang Banteng. Belakangan memang aktivitas politik presiden selalu dikaitkan dengan upaya menutup dan bahkan mempersempit ruang gerak konsolidasi politik PDIP. Bukan hanya di DIY tapi di berbagai daerah lainnya,\” terang Adi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (28/1).
Menurut Adi, waktu yang akan menampakkan siapa pemenang dari upaya perebutan basis suara pemilih ini.
\”Publik melihat bagian upaya penetrasi untuk merebut basis-basis PDIP. Tinggal diuji siapa yang kuat. Waktu dan kerja politiklah yang akan menjawab segalanya,\” tutur Adi.
Terpisah, Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai kunjungan Jokowi ke DIY saat Ganjar menggelar kampanye itu memang disengaja untuk memecah massa.
\”Pak Jokowi ingin bilang bahwa beliau juga punya massa. Imbas dari Jokowi Effect yang ditopang approval rating beliau yang tinggi,\” kata Agung kepada CNNIndonesia.com.
Jokowi, terang Agung, ingin memastikan bahwa narasi paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran menang satu putaran bisa semakin menguat karena Jokowi turut \”turun gunung\”.Prabowo Sindir Orang Pintar Bohong, Gibran Minta Jangan Balas FitnahIa mengatakan warga DIY dan Jawa Tengah memiliki kecenderungan untuk memilih paslon nomor urut 2 dan 3. Adapun kata Agung, selisih perolehan suara kedua paslon di daerah itu masih di rentang margin of error. Artinya, DIY-Jateng menjadi palagan sengit bagi paslon nomor urut 2 dan 3. Hal itu menimbang basis populasinya daerah tersebut yang tercatat menjadi salah satu yang terbesar di Tanah Air.
Agenda kampanye Ganjar semula dijadwalkan akan dihadiri oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karenanya menurut Agung, kunjungan Jokowi ke DIY saat Ganjar kampanye itu karena Jokowi ingin mengirimkan pesan kepada PDIP bahwa ingin membuka ruang komunikasi dengan Megawati yang masih buntu.
\”Komunikasi terkait kerjasama jika putaran kedua Ganjar-Mahfud belum lolos. Atau sebatas mencairkan kebekuan komunikasi selama ini pasca Gibran menjadi cawapres. Menimbang ekses politik-ekonomi yang tak begitu positif bagi stabilitas nasional,\” kata Agung saat ditanya soal ruang komunikasi yang dimaksud.
\”Di luar itu, aksi-reaksi atas kunjungan/blusukan Presiden Jokowi atau Ganjar selama ini merupakan sinyal bahwa Kandang Banteng sedang tak aman,\” imbuh Agung.

By admin