Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sedang memeriksa laporan dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan KPU dan PPLN Johor Bahru, Malaysia terkait data ganda daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN). Laporan itu dilayangkan oleh Migrant Care.
\”Johor Bahru lagi kita periksa,\” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, Jumat (2/2).3.238 Data Ganda WNI Ditemukan di Malaysia, KPU Dilaporkan ke BawasluBagja menyatakan pihaknya sudah meminta keterangan dan laporan hasil pengawasan (LHP) dari panitia pengawas Pemilu (Panwaslu) Johor Bahru.
\”Panwaslu Johor juga lagi kita minta keterangan, minta LHP-nya lah, laporan hasil pengawasan mereka,\” ujarnya.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Bagja mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut jika ditemukan indikasi pelanggaran pidana atau administrasi.
\”Makanya kita cek dulu LHP pada hari itu. Jika kemudian ada indikasi pidana tentu kita sampaikan ke teman-teman polisi dan jaksa,\” ujarnya.
\”Kalau ada pelanggaran administrasi, nanti kita lihat prosesnya seperti apa. Kalau tidak ada laporan, alhamdulillah,\” imbuhnya.Migrant Care: Laporan Data Ganda Pemilih di New York Ditolak BawasluSebelumnya, Migrant Care kembali melaporkan dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh KPU dan Panitia Penyelenggara Pemilu Johor Bahru, Malaysia kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kamis (1/2).
Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menyatakan laporan itu terkait dengan data ganda daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) Pemilu 2024 di Johor Bahru. Mereka menemukan data ganda sebanyak 3.238 nama dengan alamat dan umur yang sama.
\”Dengan ini membuktikan bahwa KPU tidak mempunyai standar baku bagaimana penetapan data DPTLN di masing-masing kota/negara,\” kata Wahyu usai melakukan pelaporan di Bawaslu, Jakarta.
Selain menemukan ribuan data ganda, Migrant Care menemukan banyak data ganjil. Mereka menemukan 22 orang dari DPTLN Johor Bahru dengan bertuliskan alamat Indonesia yaitu di Sumenep, Jawa Timur.KPU-Bawaslu Selidiki Dugaan Data Pemilih Ganda di DPT New YorkKemudian, 2 orang beralamat di Jember, Jawa Timur dan 19 nama dalam data tertulis cuti/rehat/pulang.