Menkominfo Budi Arie Setiadi mengaku bisa sedikit lega bahwa peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya bukan dilakukan negara lain.
Dia bisa memastikan motif peretasan murni soal ekonomi. Pernyataan itu disampaikan Budi Arie dalam rapat kerja di Komisi I DPR, Kamis (27/6) yang turut dihadiri Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.BSSN soal Upaya Tangkap Peretas PDN: Tunggu Forensik\”Di forum ini saya ingin tegaskan bahwa kesimpulan mereka ini non state actor dengan motif ekonomi. Itu sudah alhamdulillah dulu,\” kata Budi dalam rapat.
Kesimpulan pihaknya dan tim yang sedang bekerja, kata Budi Arie, bisa sedikit membuatnya lega. Sebab, dalam setiap kasus peretasan analisa motifnya hanya dua.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Pertama, state actor alias dilakukan negara lain untuk menyerang sistem keamanan nasional. Kedua, non-state actor alias dilakukan untuk motif lain. Menurut Budi, di antara keduanya motif pertama yang paling mengkhawatirkan.

\”Karena kalau yang nyerang negara, berat,\” kata Budi.
Ketua relawan Projo itu mencontohkan kasus peretasan yang dialami pemerintah Arab Saudi beberapa bulan lalu yang kena retas oleh para hacker dari Iran.
\”Kayak beberapa bulan lalu, pemerintah Saudi Arabia diserang oleh hacker-hacker Iran. Karena negara actor-nya. Itu berat,\” katanya.DPR Kritik Keras BSSN Buntut Peretasan: Ini Kebodohan NasionalBudi Arie mengaku akan terus melaporkan secara berkala perkembangan atau upaya pemulihan data akibat insiden tersebut. Dia berjanji proses pemulihan akan diselesaikan secepatnya.
\”Karena dari tahap yang sudah kita lakukan paling tidak identifikasi, deteksi, proteksi, juga kami lakukan terhadap PDNS 1, ini juga kami terus lakukan pemulihan salam waktu yang segera dan secepatnya,\” kata dia.

By admin