Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem hari ini, Senin (13/5/2024).
Dikutip dari laman resmi BMKG, sirkulasi siklonik terpantau di Selat Karimata yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat dan dari laut Jawa hingga Sumatera Selatan.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau memanjang di Aceh, di Maluku, di Laut Arafuru dan dari Papua Barat hingga Papua.
Selain itu, daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Selat Malaka, di Laut Natuna dan di Laut Maluku.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Selengkapnya, inilah beberapa wilayah yang berpotensi hujan dan hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir hingga angin kencang, dikutip dari bmkg.go.id.
Senin, 13 Mei 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera BaratRiau
Kep. Riau
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua
Wilayah berpotensi hujan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
Gorontalo
Papua Barat
Wilayah berpotensi angin kencang:
Nusa Tenggara TimurSelasa, 14 Mei 2024
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh
Sumatera Utara
Riau
Bengkulu
Jambi
Sumatera Selatan
Kep. Bangka Belitung
Lampung
Banten
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Kep. Riau
Jawa Barat
DKI Jakarta
Jawa Tengah
Kalimantan Selatan
Gorontalo
Papua Bara
Wilayah berpotensi angin kencang:
Nusa Tenggara Timur
(Tribunnews.com/Latifah)