Tiga orang mahasiswa Universitas Tadulako menjalani perawatan setelah terkena gas air mata saat demo mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di depan Kantor DPRD Sulawesi Tengah, Palu, Jumat (23/8).
Tiga mahasiswa yang mendapatkan perawatan medis yakni, Andi Bayu Putra, Suci dan Ayub Mujahib Monti. Mereka mengalami sesak napas karena menghirup gas air mata.Polisi: 300 Pedemo Sudah Dipulangkan, Satu Masih Pendalaman\”Iya ada tiga orang mahasiswa dan dua orang warga yang dilarikan ke RS Bhayangkara,\” kata Kapolres Palu AKBP Barliansyah kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (24/8).
Mahasiswa dan warga tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah terkena gas air mata yang ditembakkan ke arah kerumunan mahasiswa saat demonstrasi kawal putusan MK yang berakhir ricuh di depan kantor DPRD Sulteng, kemarin.
\”Salah satu mahasiswa yang terkena gas air mata mengalami sesak nafas. Namun, dia sempat minum minuman keras sebelum turun unjuk rasa. Tapi, rata-rata korban mengalami sesak nafas dan telah mendapatkan perawatan medis,\” ujarnya.
Tak hanya mahasiswa dan warga, kata Barliansyah, sebanyak tiga orang personel kepolisian juga turut menjadi korban dan menjalani perawatan medis.
\”Jadi total ada 8 korban baik dari mahasiswa, warga dan anggota Polda Sulteng. Mereka mengalami sesak nafas dan luka-luka saat terjadinya aksi unjuk rasa,\” katanya.Bocah 6 Tahun di Pontianak Ditemukan dalam Karung, Dibunuh Ibu TiriSementara Kapolda Sulteng, Irjen Agus Nugroho saat menjenguk para korban di rumah sakit sangat menyesalkan adanya kericuhan saat aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut.
\”Kami prihatin dengan adanya kericuhan ini, apabila semua pihak dapat menahan diri, kericuhan pasti tidak akan terjadi,\” kata Agus.

By admin