Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengkaji dengan matang terkait rencana pembangunan lumbung pangan atau food estate di Kepulauan Seribu.
\”Apapun yang diinginkan di Kepulauan Seribu harus berbasis kajian yang matang, tidak boleh mengandalkan atau berdasarkan keinginan sesaat saja,\” kata Ismail di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (21/3).Heru Budi Bakal Kembangkan Food Estate di Kepulauan SeribuIsmail menyebut pembangunan food estate membutuhkan dana yang tak hanya bersumber dari investasi, namun juga Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) DKI Jakarta.
\”Ini sesuatu yang harus ditanggungjawabkan. Maka kajian yang komprehensif untuk pengelolaan atau optimalisasi Kepulauan Seribu itu syarat mutlak,\” ujarnya.
Menurutnya, proyek pembangunan food estate di Kepulauan Seribu itu sah-sah saja direncanakan. Namun, ia skeptis proyek tersebut bisa terealisasi.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Apa iya memungkinkan? Karena saat ini di sana untuk kebutuhan pangan penduduk setempat aja masih terbatas, dan secara harga pasti lebih tinggi dibanding darat. Apakah ini tak menimbulkan cost baru?,\” ucap Ismail.Babak Baru Pilpres 2024, Anies-Ganjar Gugat Kemenangan Prabowo ke MKSebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan akan membangun lumbung pangan atau food estate di Kepulauan Seribu pada 2025 mendatang.
Heru mengatakan food estate itu dibangun untuk menjaga ketahanan pangan DKI Jakarta. Menurutnya, Kepulauan Seribu merupakan wilayah perairan yang kaya akan hasil laut.
\”Kita melihat kebutuhan bahan pokok semakin berkurang di dunia. Maka pada 2025 dan seterusnya memang harus dipikirkan Kepulauan Seribu menjadi lumbung pangan bagi masyarakat DKI Jakarta,\” ujar Heru dalam keterangannya, Kamis (21/3).

By admin