Seorang santri berusia 13 tahun di Parepare, Sulawesi Selatan, diduga dianiaya oleh gurunya dengan cara disetrika pada bagian punggungnya sehingga korban mengalami luka bakar. Polisi pun telah melakukan penyelidikan kasus tersebut.
\”Kejadiannya di pondok Masjid Agung. Saya diinfokan oleh orang tua santri lainnya yang datang ke rumah. Saya datang ambil pakaian kotornya tapi dia tidak bilang apa-apa. Saya sudah lapor ke polres tadi,\” kata ayah korban, Salahuddin, Jumat (26/1).
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Salahuddin kemudian mengkonfirmasi ke pihak kepala pondok pesantren tahfiz.
\”Ternyata benar, kepala pondoknya minta maaf. Lukanya bekas disetrika. Disetrika sama pembina pondoknya di bagian punggungnya,\” ungkapnya.WNA AS Pukul Satpam di Bali Sampai Gigi Copot Ditangkap PolisiADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Penyebab korban disetrika, terang Salahuddin karena kedapatan melanggar aturan pondok pesantren sehingga diberikan hukuman oleh gurunya.
\”Katanya ada pelanggaran. Katanya, waktu jam tidur dia bermain tutup botol. Itu alasannya korban dihukum,\” jelasnya.
Saat ini, kata Salahuddin anaknya telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas setempat.
Terpisah, Kapolres Parepare, AKBP Arman Muis mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan orang tua korban.
\”Kita telah menerima laporan dari warga dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan tenaga pendidik tingkat tahfiz Alquran, salah satu korbannya adalah santri,\” kata Arman.Relawan Ganjar Korban Pengeroyokan Maafkan Oknum TNISementara ini, kata Arman pihaknya akan bergerak cepat untuk menyelidiki kasus tersebut dan korban saat ini mendapatkan perawatan medis.
\”Saat ini kita masih mendalami dan berkoordinasi dengan pihak sekolah dan mencari pelaku,\” katanya.