Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya berharap agresi brutal Israel ke Jalur Gaza, Palestina, yang telah memasuki satu tahun per Senin (7/10) kemarin bisa segera diakhiri.
\”Sekali lagi, hentikan, hentikan sekarang juga, berhenti pegang bedil, berhenti nembak, berhenti berbuat kekerasan, apapun masalahnya mari kita bicarakan dengan cara berunding secara beradab,\” kata Gus Yahya ditemui di Fisipol UGM, Sleman, DIY, Selasa (8/10).JK Ungkap Tiga Sosok yang Bisa Hentikan Agresi Israel di PalestinaGus Yahya bilang, sejak agresi Israel di Jalur Gaza meletus 7 Oktober 2023 silam, PBNU termasuk salah satu yang menyerukan agar kekerasan harus segera dihentikan mengantisipasi meluasnya skala konflik.
\”Kami sudah nyatakan, PBNU, sejak itu meletus pernyataan kami adalah hentikan kekerasan, hentikan kekerasan segera. Apapun alasannya. Urusan yang lain soal nanti kita runding tapi berhenti dulu kekerasan,\” kata Gus Yahya.

Dunia kini telah bersaksi bagaimana kekerasan tiada henti menuntun pada konflik yang terus meluas hingga melibatkan negara-negara lain seperti Iran, Lebanon, dan Yaman.
Bagi Gus Yahya, bukan tidak mungkin meluasnya skala konflik untuk membawa ancaman yang lebih besar lagi buat stabilitas dunia.
\”Sekarang meluas membawa Lebanon, Iran, Yaman dan seterusnya, dan kalau tidak dihentikan jangan kaget kalau kemudian meluas sampai ya kita berada dalam ancaman perang besar yang luar biasa berbahaya bagi dunia,\” katanya.PBNU Terbitkan Larangan Kerja Sama Organisasi Terafiliasi IsraelAgresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah memasuki satu tahun per Senin (7/10) kemarin. Puluhan ribu korban jiwa telah berjatuhan dan berbagai kerusakan menyelimuti Gaza.
Dilansir dari Anadolu Agency, agresi Israel di Palestina ini merupakan salah satu konflik paling merusak di abad ke-21. Ini juga menjadi perang paling mematikan bagi warga Palestina dalam sejarah konflik Israel-Palestina.
Korban jiwa akibat agresi Israel di Jalur Gaza telah mencapai 41.870 orang. Sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, korban luka-luka mencapai 97.166 orang dan 11.000 orang masih dilaporkan menghilang.
Di sisi lain, menurut catatan pemerintah Israel, sebanyak 101 orang masih disandera oleh milisi Hamas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sekitar 31 orang di antaranya diyakini telah meninggal dunia.
Hingga saat ini, komunitas internasional terus mendesak Israel dan Hamas untuk menerapkan gencatan senjata permanen. Apalagi, agresi brutal Israel juga mulai meluas ke Lebanon, di mana Tel Aviv terus melancarkan serangan udara hingga mulai menginvasi darat Lebanon demi memerangi milisi Hizbullah yang merupakan sekutu Hamas.
Komunitas internasional cemas bahwa Lebanon, terutama Lebanon selatan markas Hizbullah bisa menjadi Jalur Gaza kedua yang diporak-porandakan Israel.
Sampai saat ini, perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas terus mandeg meski telah dimediasi oleh Qatar, Mesir, hingga Amerika Serikat. AS dan sejumlah negara Barat juga mulai mengupayakan proposal gencatan senjata Israel dan Hizbullah di Lebanon meski telah ditolak kedua belah pihak.Imam Besar Nabawi Akan Bertemu Jokowi & Pimpin Salat Jumat di Istiqlal

By admin