Sebanyak 24 seniman tanah air termasuk KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan Sujiwo Tejo bakal menghadiri peresmian Galeri Seni Nusantara yang menjadi rangkaian dari kegiatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 Nahdlatul Ulama (NU).
Galeri Seni Nusantara yang terletak di Gedung Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta ini akan diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Rabu (31/1) mendatang.
Secara simbolis, Jokowi akan menggunting pita di Lantai 3 Gedung Kampus Terpadu UNU Yogyakarta.
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo menjelaskan, Galeri Seni Nusantara akan menjadi tempat bernaung para seniman menuangkan gagasan. Di tempat tersebut, terang dia, ruang dialektika dibuka untuk membicarakan hal-hal produktif bagi bangsa Indonesia.
\”Rumah ini akan menjadi pondok teduh untuk menaungi berbagai curah gagasan, memantik diskusi, membuka ruang dialektika, hingga pergulatan inovasi, bahkan melahirkan polemik kebudayaan baru yang tentu saja arahnya produktif bagi NU dan bangsa Indonesia,\” ujar Widya dilansir dari laman NU Online, Minggu (28/1).
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}Pilihan RedaksiCak Imin Serukan Perubahan di Depan Kiai NU, Singgung Jokowi BerpihakMa\’ruf Soal Pengurus NU Terlibat Pemilu Dinonaktifkan: KonsekuensiJokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Harlah NU di Yogyakarta 31 JanuariSelain Gus Mus dan Sujiwo Tejo, sejumlah seniman yang dijadwalkan menghadiri peresmian Galeri Seni Nusantara ialah Nasirun, Nyoman Nuarta, Husin dari Malaysia, Farid Stevy, Dicky Takndare, Nabila Dewi Gayatri, Amin Tasha, Kemala Hayati, Zuk, Bengala Project, Alfiah Rahdini, Zamawi Imron, dan berbagai komunitas seni lainnya.
\”Dalam pembukaan galeri ini digelar pameran dari perupa-perupa ternama. Ke depan, sivitas [UNU Yogyakarta] juga dapat mengadakan art project (proyek kesenian) atau memajang karya-karya mereka tanpa harus punya jam terbang dan menyandang predikat sebagai seniman. Semua itu dapat diwadahi di Galeri Seni Nusantara,\” kata Widya.
Widya menilai, selama ini seni kontemporer kerap dianggap sebagai sesuatu yang eksklusif. Karya seni hanya hadir di ruang dan waktu secara khusus seperti di galeri, gedung pertunjukan, dan tempat-tempat tertentu yang hanya ada pada momen pameran atau festival seni.
Sementara itu, seni rupa kontemporer belum hadir di ruang-ruang publik. Widya mengatakan, karya seni rupa seperti lukisan dan seni instalasi belum mewarnai kantor-kantor pemerintahan, fasilitas-fasilitas umum, bahkan sekolah.
\”Untuk itu, karya seni harus dibebaskan dari belenggu eksklusivitasnya dan diberi ruang seluas-seluasnya. Salah satu tempat yang dapat menyediakan ruang itu adalah kampus perguruan tinggi,\” tutur Widya.
Harlah ke-101 NU di Yogyakarta dimulai pada hari ini hingga Rabu, 31 Januari 2023. Pada puncak harlah, Jokowi bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dijadwalkan hadir.

By admin