Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim pemilihan sosok-sosok yang lolos seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan kewenangan panitia seleksi (Pansel) KPK.
Penegasan itu ia sampaikan merespons sejumlah isu yang menyebutkan ada permintaan dari pihak luar ke Jokowi agar mencoret nama Eks Politikus PDIP Johan Budi dari daftar Capim lembaga antirasuah itu.
\”Itu kan semuanya telah saya serahkan kepada Pansel, panitia seleksi,\” kata Jokowi usai meresmikan pembukaan BNI Investor Daily Summit di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).
Jokowi pun memastikan tidak ada intervensi sama sekali dari dirinya dalam pemilihan calon pimpinan KPK.
\”Tidak ada yang namanya saya mengintervensi atau meminta. Tidak ada sama sekali, ya,\” ujarnya.
Jokowi Segera Kirim Nama Capim KPK ke DPR: Tunggu Administrasi SetnegDiberitakan Tempo, Johan Budi disebut sebagai kandidat kuat pimpinan KPK. Dua narasumber di lingkaran panitia seleksi dan seorang sahabat Presiden Joko Widodo bercerita nama mantan anggota DPR itu sempat masuk dalam daftar sepuluh nama capim KPK yang lolos seleksi.
Jokowi pun disebut menjagokan Johan menjadi pimpinan di KPK. Namun, menjelang finalisasi sepuluh besar nama capim, nama Johan tercoret.
Tempo mengatakan dua narasumber yang mendengar langsung dari pansel capim KPK menuturkan kubu Prabowo Subianto meminta nama Johan tak masuk daftar untuk diserahkan ke presiden.
Dua orang dekat Prabowo, menurut narasumber yang sama, menghubungi panitia seleksi untuk menyingkirkan nama Johan. Johan dianggap orang yang lebih dekat dengan Jokowi ketimbang Prabowo.
Lantaran Johan pernah menjadi juru bicara presiden pada 2016 hingga 2019. Johan juga memiliki kedekatan dengan PDIP. Namun Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah orang dekat Prabowo menghubungi Pansel KPK.Istana Respons MAKI soal Jokowi Dilarang Kirim 10 Capim KPK ke DPR