Seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon diduga melakukan pelecehan seksual terhadap warganya. Korbannya adalah seorang wanita berusia 60 tahun.
Kades berinisial SRT itu bahkan membawa bekal kopi penambah stamina pria saat mendatangi rumah korban.Unpar Berhentikan Dosen Syarif Maulana Imbas Dugaan Pelecehan SeksualKapolsek Beber Resor Kota Cirebon, AKP Eddie mengatakan aksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kades itu terjadi pada Senin (20/5) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kejadian bermula saat SRT mendatangi korban di kediamannya. Saat itu, kades tersebut bertemu langsung dengan korban. Keduanya pun berbincang-bincang.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Di tengah perbincangan, SRT kerap mengeluarkan obrolan-obrolan yang dinilai tidak sopan. Namun korban tidak terlalu menghiraukan.
\”Sebenarnya kades itu sudah dekat sekali dengan keluarga korban. Jadi korban juga tidak berpikir yang macam-macam. Jadi dari awal memang bahasanya (kades) itu sudah begitu. Sudah nggak enak lah,\” kata Eddie dikutip detikcom, Selasa (21/5).
Saat itu, SRT juga sempat meminta dibuatkan kopi. Kopinya pun sengaja dibawa sendiri oleh sang kades. Ternyata kopi yang dibawa oleh kades itu adalah kopi penambah stamina pria.
\”Kopinya memang dibawa sendiri oleh kepala desa. Dan kopi yang dibawa itu adalah kopi (penambah) stamina pria,\” ucap Eddie.Ibu di Jaktim Biarkan Anak Perempuan Disetubuhi Pacar Sambil VideokanSetelah dibuatkan kopi penambah stamina itu, aksi kades itu pun semakin menjadi-jadi. Bahkan, dia sempat berusaha memegang bagian tubuh korban.
\”Jadi habis minum kopi itu, dia (kades) mulai mau macem-macem,\” kata Eddie.
Korban berusaha melawan. Dia menangkis tangan kades yang ingin berbuat kurang ajar. Saat itu, korban kemudian langsung menghubungi anaknya.
\”Korban langsung nelpon anaknya. Akhirnya pada datang,\” kata Eddie.
Eddie mengatakan polisi belum memproses hukum tindakan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh kades itu. Hal ini karena pihak keluarga korban belum membuat laporan polisi.
Kades tersebut terancam mendapatkan sanksi administratif dan pidana karena dugaan pelecehan seksual terhadap warganya.Dosen UPN Yogya Buka Suara soal Surat Minta Maaf Lecehkan MahasiswiAtas kejadian tersebut, pihak korban sementara ini hanya meminta kades tersebut membuat pernyataan dan mengakui perbuatannya. Pihak korban meminta agar kades tersebut mengakui perbuatannya di depan masyarakat.
\”Korban ini meminta agar kepala desa mengakui secara terbuka di depan masyarakat. Ini untuk memperbaiki nama baik korban,\” kata Eddie.
Upaya mediasi juga difasilitasi oleh pihak kecamatan di Balai Desa pada Selasa kemarin. Kades tersebut pun mengakui dan memohon maaf atas perbuatannya.
Baca selengkapnya di sini.

By admin