Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan, satu keluarga yang tewas bunuh diri sudah lama tak menempati apartemen di Jakarta Utara yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Keterangan itu ia dapat usai memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian. Menurut mereka, para korban tak menghuni Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan sejak dua tahun lalu.
\”Baru kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan ini,\” kata Agus di Jakarta, pada Minggu (10/3), melansir Antara.
Agus juga mengatakan, kesimpulan sementara motif dari keempat korban adalah murni bunuh diri.
Keempat korban itu yakni suami EA (50), istri AIL (52), dan dua anak mereka yakni laki-laki berinisial JWA (13) serta perempuan berinisial JL (15).
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Pilihan RedaksiApa Itu Eutanasia, Suntik Mati yang Dilakukan Eks PM Belanda-Istri?Polisi Telusuri Motif 4 Korban Bunuh Diri Satu Keluarga di JakutLebih lanjut, Agus menerangkan tangan mereka dalam kondisi terikat saat bunuh diri. Keempat orang itu juga jatuh secara bersamaan.
Polisi, lanjut dia, akan memeriksa telepon seluler milik korban untuk mengetahui penyebab bunuh diri ini.
\”Kami juga akan koordinasi dengan keluarga dan kembangkan dari ponsel mereka untuk mencari penyebab aksi tersebut,\” ujar Agus.
Petugas keamanan menemukan keempat korban di lobi apartemen pada Sabtu (9/3). Ketika itu, petugas mendengar dentuman keras dan bergegas memeriksa.
Usai menemukan korban, petugas langsung melapor ke pihak kepolisian. Polisi kemudian mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP untuk mengidentifikasi korban.
Menurut polisi, korban mengalami luka berat di bagian kepala, tangan, dan kaki.
Keempat jasad sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum et repertum.