Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan mencatat kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) selama Maret 2024. Hingga 21 Maret, ada 221 kasus demam berdarah di Jakarta Selatan.
Jumlah ini naik dari Februari sekitar 206 kasus dan 82 kasus selama Januari.
\”Benar bulan ini mulai ada tren kenaikan jumlah kasus DBD dibanding bulan lalu dan naik dua kali lipat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu,\” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (26/3).Dinkes Bali Catat 2.131 Warga Terjangkit DBD Sepanjang Januari-MaretSelama Maret, Jakarta Selatan tercatat sebagai daerah paling tinggi kasus demam berdarah di DKI Jakarta. Kecamatan Setiabudi tercatat dengan kasus terbanyak yakni 32 kasus.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Saat ini Jaksel sudah tertinggi dibanding wilayah lain,\” ujar Yudi.
Ia menjelaskan langkah pencegahan kasus demam berdarah yang bisa diambil di antaranya pemberantasan sarang nyamuk, pemeriksaan jentik berkala, gerakan 3M plus, penguatan surveilans hingga fogging.
\”Juga melakukan pelibatan masyarakat di berbagai tatanan, serta penguatan kordinasi dengan lintas program dan sektor,\” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan pola kasus demam berdarah relatif sama dari tahun ke tahun yakni meningkat di Desember, lalu puncak di April dan akan mulai turun sesudahnya.
\”Yang penting saat ini lakukan upaya untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk aedes aegepty antara lain dengan PSN 3M Plus,\” kata Ani.Kasusnya Kian Marak, Ini 10 Cara Mencegah Demam Berdarah di Rumah

By admin