Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan akan melakukan investigasi terkait dugaan kecurangan maupun manipulasi nilai dalam seleksi dosen calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Hal ini sebagai tindak lanjut banyaknya peserta CPNS yang mengajukan sanggahan, salah satunya terkait hasil penilaian tes keterampilan mengajar atau microteaching.Peserta Seleksi Dosen CPNS Ungkap Kejanggalan, UNJ dan UI Buka SuaraPlt. Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kemendikbud Ristek Anang Ristanto mengatakan investigasi itu akan dilakukan di kampus-kampus yang disebut dalam laporan sanggahan peserta. Salah satu yang akan diinvestigasi yaitu terkait dugaan kecurangan.
Anang menjabarkan terdapat 597 sanggahan atau pengaduan dari peserta yang masuk melalui aplikasi sscasn.bkn.go.id. Dalam pengajuan itu membutuhkan proses verifikasi terkait kualifikasi pendidikan maupun terkait proses wawancara dan praktik mengajar.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Terhadap pengaduan/sanggahan yang masuk, Kemendikbudristek telah menugasi Tim Inspektorat Jenderal untuk melakukan investigasi,\” kata Anang kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/1).
Anang menyebut hasil investigasi yang dilakukan oleh tim Inspektorat Jenderal Kemendikbud akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menjawab sanggahan.
Anang juga mengatakan saat ini Kemendikbudristek telah menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan perpanjangan jawab sanggahan kepada Tim Panselnas.
\”Hal ini untuk memastikan hasil seleksi akhir pasca-sanggah benar-benar sudah sesuai dan dapat dipertanggungjawabkan,\” ujar dia.Peserta Seleksi Dosen CPNS Kemendikbud 2023 Ungkap Dugaan KecuranganSementara itu, salah satu peserta dosen CPNS yang mengajukan sanggah, Satriono Priyo Utomo mengaku sudah bersurat ke Itjen Kemendikbud agar ada investigasi di kampus yang ditujunya yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Namun dia heran, hingga saat ini belum ada investigasi terhadap panitia seleksi di kampus UNJ terkait hal ini.
\”Sebelum dan semasa sanggah, saya sudah bersurat ke Itjen. Memohon kepada Itjen untuk melakukan investigasi atas pelaksanaan microteaching yang saya lakukan dengan meninjau ulang prosesnya melalui rekaman video,\” kata Satrio.
\”Tapi sampai sekarang saya heran, sepertinya belum ada tindak lanjut Itjen mengenai pengaduan tes microteaching saya di UNJ,\” imbuhnya.
Sebelumnya, ribuan orang protes terkait dugaan manipulasi nilai dalam seleksi dosen CPNS. Seseorang bernama Agista Merin menginisiasi petisi dengan judul \’Menuntut Keadilan dan Transparansi Sistem Seleksi Dosen CPNS Kemendikbud\’ di change.org. Petisi itu telah diteken oleh seribuan orang.
Menurut Agista, penilaian dua tes non-CAT dalam SKB bersifat sangat subjektif dan merugikan saya bersama peserta lain yang lebih menekankan unsur \’like and dislike\’, bukan pada kompetensinya.Kecurangan SKD CPNS Terbongkar, 225 Peserta Terancam DidiskualifikasiDia pun berpendapat pelaksanaan tes SKB non CAT yang menggugurkan peserta potensial itu tidak sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. Dalam UU tersebut dijelaskan setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PNS dengan penilaian secara objektif.