Kementerian Kesehatan mencatat tren kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia. Kenaikannya tidak signifikan, tapi diduga disebabkan subvarian baru.
\”Kalau saat ini mungkin ada kenaikan karena potensi sub varian baru atau karena masih oleh varian JN 1,\” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (29/5).
Namun demikian, Nadia mengatakan subvarian KP.1 dan KP.2 yang menyebabkan lonjakan kasus di di Singapura sementara ini belum ditemukan di Indonesia. Meski subvarian tersebut sudah diidentifikasi di Malaysia, Thailand dan Kamboja.
\”Mungkin ada tapi belum ditemukan saat ini, subvarian KP atau FLiRT belum ditemukan,\” kata dia.Covid di Singapura Melonjak, RI Belum Terapkan Pembatasan PerjalananADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Berdasarkan data laporan mingguan nasional Covid-19 periode 12-18 Mei 2024, terdapat 19 kasus konfirmasi. Tren positivity rate mingguan berada di angka 0,65 persen dan nol kematian dengan jumlah orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.
Apabila dibandingkan pada data periode 19-25 Mei terdapat kenaikan. Total ada 26 kasus konfirmasi padahal jumlah orang yang dites berkurang menjadi 1.811 orang saja.
Terpisah, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menegaskan sejauh ini belum ada urgensi pembatasan perjalanan ke Singapura meski tengah mengalami lonjakan kasus virus corona akibat subvarian KP.2 dan KP.2.
Syahril menyebut situasi dan kondisi kedua negara masih aman. Pertimbangan itu juga merujuk pada informasi yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura.
\”Berdasarkan penilaian risiko yang ada saat ini, belum ada urgensi untuk melakukan pembatasan perjalanan dari atau ke Singapura,\” kata Syahril.
Menurutnya situasi Covid-19 di Indonesia masih terkendali sehingga belum ada urgensi pemerintah untuk melakukan pembatasan mobilitas warga.
Namun Kemenkes melalui Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) menurutnya akan tetap melakukan skrining untuk pelaku perjalanan, termasuk dengan menerapkan kegiatan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI) di pintu masuk Indonesia.
\”Situasi transmisi Covid-19 masih terkendali. Jadi, sekarang ini belum memerlukan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat meskipun ada lonjakan kasus,\” ujarnya.Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Angka Rawat Inap Meningkat