TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – Penumpang bus Bhinneka berplat nomor E-7706-AA mengungkap kesaksiannya sebelum bus yang ditumpanginya itu mengalami kecelakaan maut di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 41,400 A Karawang, Jawa Barat, pada malam tahun baru, Minggu (31/12/2023) malam.
Iing Supriyadi (32), sang penumpang sekaligus menjadi salah satu korban yang selamat menceritakan, sopir bus Bhinneka sudah sembrono saat mengemudikan busnya di jalan tol Cikampek.
Bus melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol dan menyalip kendaraan lain secara zig zag sebelum akhirnya bus oleng dan terguling menghantam guard rail di sisi jalan tol.
\”Iya busnya kencang. Saat nyalip, juga zig zag,\” kata Iing kepada awak media, Senin (1/1/2024).
Dia mengatakan, badan bus Bhinneka terguling berkali-kali saat kecelakaan terjadi. Saat itu, dia duduk di barisan kiri bangku deretan kedua.
Saat bus oleng dan terguling berkali-kali, Iing mengaku langsung sadar dirinya akan mengalami kecelakaan yang fatal.
\”Saya duduk di kursi kedua sebelah kiri. Kecepatan mobil 120 km hingga 140 km per jam. Saya masih sadar sampai akhirnya bangun-bangun di rumah sakit,\” ujar Iing.
Iing bersyukur masih selamat dalam insiden kecelakaan maut tersebut.
Sebab, kecelakaan tunggal itu menyebabkan enam orang tewas dan 17 penumpang lainnya alami luka.
\”Saya sakit di bagian punggung bagian kanan. Daya tahu ada korban meninggal enam orang,\” terang Iing.
Iing juga dijemput ambulans dari Rumah Sakit Rosela, Karawang, untuk dibawa ke Cirebon oleh pihak PO Binekha.
\”Ini yang luka-luka ringan mau dijemput dibawa ke Cirebon untuk perawatan lanjutan,\” jelas Iing.
Iing merupakan warga Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong,Kabupaten Cirebon.
Dia mengaku baru pulang dari tempat kerjanya di Lampung dan akan merayakan tahun baru di Kabupaten Cirebon.