Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bakal menginvestigasi penyebab kecelakaan antara Kereta Api (KA) Turangga dengan KRL Bandung Raya di Cicalengka, Jawa Barat selama empat hari ke depan.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan saat ini tim investigasi telah dikirimkan ke lokasi kejadian untuk menganalisa insiden maut tersebut. Satu Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga Belum Bisa DievakuasiSoerjanto menjelaskan tim investigasi itu terdiri dari empat orang yang dipimpin oleh Gusnaedi Rachmanas. Selain itu terdapat Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi selaku anggota serta Agus Marson selaku tenaga ahli.
\”Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari investigator di lapangan,\” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1).
\”Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait,\” imbuhnya.
Selama proses penyelidikan, Soerjanto menyebut bakal menyampaikan seluruh perkembangan yang ada kepada masyarakat secara berkala.
\”KNKT akan bekerja keras untuk memastikan hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai dan tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia,\” katanya.Identitas 4 Korban Tewas Kecelakaan KA Turangga-KRL Bandung RayaKecelakaan antara KA Turangga dengan KRL Commuter Line Bandung Raya terjadi di Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/1) pukul 06.03 WIB.
Tabrakan itu terjadi di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung atau 800 meter sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka.
Insiden kecelakaan itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan 37 lainnya luka-luka. Salah satu korban tewas diketahui merupakan masinis.
Berdasarkan data Polda Jabar, keempat korban meninggal yakni masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang – Cicalengka atas nama Ponisan, pramugara KA Turangga atas nama Andrian, dan pegawai PAM atas nama Enjang Yudi.