Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung meminta maaf usai membuat polemik di masyarakat terkait peluncuran maskot Kera di Pilkada Serentak 2024.
Pelaksana Harian (Plh) Ketua KPU Bandar Lampung Hamami melalui keterangan tertulis menyatakan tak ada maksud menghina atau merendahkan masyarakat Lampung soal penggunaan maskot tersebut.
\”Penggunaan atribut adat pada maskot tidak bermaksud menghina, merendahkan, maupun melecehkan masyarakat Lampung,\” ujarnya lewat keterangan tertulis, Senin (20/5).
Hamami memastikan, KPU akan menghentikan penggunaan maskot, sampai dilakukan perubahan atau perbaikan desain khususnya dalam penggunaan atribut adat Lampung.
\”Ini kami lakukan setelah mempertimbangkan masukan, dan saran dari lembaga adat Lampung,\” kata Hamami.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Lebih lanjut Hamami mengatakan sebelum ditetapkan, pihaknya menggelar lomba maskot dan jingle Pilkada dengan mengangkat kearifan lokal yang dibuka untuk umum.
\”Lomba kami umumkan pada 26 Maret 2024 melalui pengumuman Nomor 328/HM.02.Pu/1871/2024 dan dipublikasikan melalui media sosial resmi KPU. Maskot dan jingle ditetapkan menggunakan metode penjurian,\” kata Hamami.Kader Gerindra dan PDIP Siap Tarung di Pilkada Lampung 2024Dewan juri maskot terdiri dari akademisi, budayawan, dan divisi yang membidangi Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, yang ditetapkan melalui rapat pleno KPU.
Hamami menjelaskan penilaian dilakukan dengan beberapa indikator, di antaranya karakteristik dan kemudahan gambar, kesesuaian filosofi dengan gambar, kreatifitas informatif dan mengusung tema Pilkada, mengangkat ciri khas/kearifan lokal, dan mencantumkan logo/atribut KPU yang komunikatif.
\”Materi yang kami terima dari peserta lomba maskot sebanyak 17, dan 11 peserta lomba jingle. Dewan juri menetapkan Rudi, sebagai Juara I Lomba Maskot, Juara II atas nama Cholid Munir, dan Juara III Han Saputra,\” ujarnya.
Hamami melanjutkan maskot pilkada berbentuk hewan kera yang memakai tumpal dan sarung tapis khas Lampung dengan memegang surat suara di tangan kiri, dan paku di tangan kanan disertai ajakan \”Ayo Bandar Lampung Kita Memilih\”, dipilih oleh dewan juri berdasarkan beberapa pertimbangan.
\”Salah satunya, karena kera merupakan fauna/hewan resmi Kota Bandarlampung, penggunaan tumpal dan tapis simbol kearifan lokal Lampung,\” jelasnya.
Sebelumnya, KPU Bandarlampung meluncurkan tahapan dan maskot Pilkada di Bandarlampung bertujuan untuk mensosialisasikan tahapan Pilkada Serentak 2024, dan diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat.
Namun penggunaan kera sebagai maskot Pilkada tersebut mendapat kecaman dan kritik dari tokoh adat hingga masyarakat di Lampung.Empat Parpol Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, PKB Condong ke Marzuki