Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan sempat berencana menemui dirinya namun tidak jadi.
Di sisi lain, Ia mengaku pernah bertemu dengan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Namun, Luhut tak mengungkapkan lebih lanjut kapan pertemuan itu terjadi.
\”Mas Ganjar saya pernah ketemu, dia pernah kemari. Anies dia mau ketemu tapi enggak jadi. Ya sudah,\” kata Luhut dalam podcast Political Show CNN Indonesia yang disiarkan Rabu (7/2).
Luhut lantas menjelaskan sejak awal telah mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 sejak dideklarasikan.POLITICAL SHOW PODCAST
Luhut: Pencalonan Gibran Bukan Mau JokowiADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Ia beralasan mendukung Prabowo lantaran Ketua Umum Partai Gerindra itu sepaham dengan program-program Presiden Jokowi. Baginya, jika Prabowo mau membentuk program baru lagi, maka baru empat tahun kemudian akan terealisasinya.
\”Karena saya bilang begini, \’Pak Prabowo, Anda tuh kalau bikin program baru lagi, 4 tahun lupa saya bilang. 4 tahun baru kita mulai jalan. Dan itu Anda kehilangan waktu\’. kalau 4 tahun nanti tahun 2028-2027 udah pemilihan presiden baru lagi, udah persiapan. Anda kapan mau jadi?\” kata Luhut.
[Gambas:Youtube]
Belum ada pernyataan dari Timnas AMIN terkait pernyataan Luhut ini. Sejumlah juru bicara Timnas AMIN belum bersedia berkomentar saat dihubungi.
\”Saya bilang sama tim saya, kita harus cari orang yang bisa melanjutkan program, menyempurnakan dan menyempurnakan program Pak Jokowi ini,\” tambahnya.
Kini Anies Baswedan telah menggandeng Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya. Pasangan ini didukung oleh koalisi NasDem, PKB dan PKS di Pilpres 2024.
Sementara Ganjar menggandeng Mahfud MD sebagai cawapresnya. Mereka didukung oleh koalisi PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.Surya Paloh Hormati Kampus Kritik Jokowi: Mereka Intelektual Kita