Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD merasa heran dengan kenaikan subsidi pupuk dari pemerintah sementara luas lahan pertanian terus menurun.
Mahfud menilai kondisi tersebut harus diusut. Dia juga menyoroti fenomena utang para petani dan nelayan yang macet dan tidak terbayarkan. Mahfud berjanji akan membebaskan utang macet para petani dan nelayan jika dirinya terpilih sebagai cawapres bersama Ganjar Pranowo.
\”Ini aneh dan harus diusut. Banyak petani dan nelayan yang utangnya kepada pemerintah justru macet dan tidak dapat terbayarkan. Bila Ganjar-Mahfud terpilih, seluruh utang dan kredit macet para petani dan nelayan kepada pemerintah akan dibebaskan,\” kata Mahfud lewat keteranban tertulis.
Pernyataan itu disampaikan Mahfud dalam lanjutan safari politiknya di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (28/1).DATALOGI
Elektabilitas Terbaru Anies, Prabowo, Ganjar dari 7 Lembaga SurveiADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Pada kesempatan itu, di Lapangan Kompleks Meranti Land Jalan Asahan, Mahfud menuturkan bahwa saat ini banyak petani mengeluhkan subsidi pupuk yang tidak tepat sasaran.
Kondisi itu, menurut dia, memengaruhi petani beralih profesi karena pertanian dianggap tidak bisa menjanjikan kehidupan yang layak.
Sementara itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo sebelumnya mengungkap Indonesia saat ini membutuhkan tiga pabrik pupuk baru untuk memenuhi kebutuhan petani yang tengah mengalami krisis pupuk dalam beberapa bulan terakhir.Daftar Dugaan Kecurangan yang Akan Dilaporkan TKN Prabowo ke BawasluIndonesia saat ini memilik PT 6 pabrik pupuk yang terdiri dari 15 unit pabrik. Dari jumlah itu, 10 unit merupakan pabrik pupuk urea, termasuk di dalamnya di unit yang sudah tidak berproduksi lagi yaitu PUSRI I dan unit urea PT Petrokimia Gresik. Lalu, dua unit pabrik pupuk TSP dan 3 unit pabrik ZA.
\”Soal pupuk insyaAllah kami sudah mulai menghitung kita kurang lebih butuh paling enggak tiga pabrik lagi,\” kata Ganjar dalam kampanyenya di Jawa Tengah beberapa waktu lalu.