Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah anggapan bahwa nyamuk yang diinfeksi bakteri wolbachia merupakan senjata biologis atau biological weapon.
Budi menjelaskan nyamuk dengan bakteri wolbachia ini digunakan demi melawan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Menurut dia, uji coba yang dilakukan di Yogyakarta sudah melalui proses riset mendalam.
\”Data ini nyata gitu. Jadi kalau ada yang bilang, \’wah, ini Menkesnya bio weapon\’. Aduh, ini datanya sudah diriset, dan datanya nyata, dan beberapa negaranya pun sudah memakai,\” kata Budi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/5).
Budi mengatakan nyamuk dengan bakteri wolbachia selama ini telah disebarkan di kawasan Yogyakarta. Hasilnya, Yogyakarta menjadi tak mengalami kenaikan kasus DBD.Kemenkes Sebut Ada 621 Kematian Akibat DBD di RI hingga April 2024ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Ia menegaskan penyebaran nyamuk wolbachia berdasarkan hasil riset. Ia pun berharap data tersebut meyakinkan pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk melakukan hal serupa.
\”Jadi kalau bapak ibu banyak yang kena, liburan dulu ke Jogja lama lah. Karena di sana nyamuknya sudah enggak menularkan dengue. Itu sebabnya kita mau mencoba,\” kata dia.
Budi mengatakan akan menyebar nyamuk wolbachia di kawasan Bandung, Kupang, Bontang, hingga Semarang untuk menekan kasus DBD.PDIP Sarankan Anies Inisiatif Daftar Jika Mau Diusung di Pilgub DKIBudi lantas mengungkapkan kasus DBD hingga minggu ke-18 di tahun 2024 ini melonjak hingga 91.269 kasus. Sementara kasus kematian DBD tahun 2024 berjumlah 641 orang.
Teknologi menyebar nyamuk wolbachia dipercaya dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti, sehingga virus dengue tidak akan menular ke dalam tubuh manusia.

By admin