Tahun 2023 dapat dikatakan sebagai munculnya benih-benih keretakan hubungan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).Pemicunya tak lepas dari dinamika menjelang Pilpres 2024 di mana anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.Prabowo-Gibran kini didukung oleh koalisi Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, PBB, Garuda, Prima dan PSI. Kebanyakan dari parpol ini merupakan parpol pendukung pemerintahan Jokowi.Keputusan ini berbeda dengan sikap PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.Jokowi lalu santer dikabarkan memberikan dukungannya kepada Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024. Hal ini pun beriringan dengan organisasi relawan Projo yang mendukung Prabowo.
data-name=\”cnn-id\”
idgalfot=\”1014557\”
data-target=\”detail/embed/galfot\”
width=\”100%\”
height=\”100%\”>
PDIP tetap kawal JokowiDi tempat berbeda, Hasto mengakui PDIP dan Presiden Joko Widodo mempunyai pilihan yang berbeda di Pilpres 2024. Hasto mengatakan PDIP mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.Pernyataan itu disampaikan Hasto saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP NTB, 11 November lalu.Namun, Hasto menegaskan partainya tetap akan bersikap profesional dalam kabinet Jokowi. Hasto mengatakan PDIP tak akan menarik para kadernya yang menjadi menteri.Hasto memastikan PDIP akan tetap mengawal Jokowi hingga akhir pemerintahan pada Oktober 2024.\”Kami punya pilihan yang berbeda. Kami bergerak karena Pak Ganjar-Prof Mahfud bukan hanya sekadar pemimpin yang bersih jujur dan berpengalaman, tapi juga penegakan hukum di atas prinsip-prinsip keadilan, hukum yang tidak dimanipulasi untuk kepentingan keluarga,\” ucap Hasto.Dalam wawancara khusus dengan CNN Indonesia TV, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Jokowi memang sempat mendukung dirinya. Namun, Ganjar menilai pernyataan Jokowi belakangan berubah, dan memilih bersikap netral.\”Awalnya Pak Jokowi mendukung saya dari awal. Sampai dengan Rakernas beliau masih menunjukkan statement itu. Terus kemudian terakhir ada statement, oh sepertinya beliau menuju ruang netral,\” kata Ganjar dalam wawancara di program Special Interview CNN Indonesia TV, 31 Oktober 2023 lalu.

By admin