Pelesetan logo Nahdlatul Ulama (NU) menjadi UN alias \’Ulama Nambang\’ berbuntut laporan polisi. Akun X (Twitter) @pasifisstate pengunggah logo itu dilaporkan oleh kader PSI di Surabaya, Ali Mahfud (50), atas dugaan pelecehan lambang organisasi.
Sebagai Nahdliyin, Ali merasa prihatin ada pihak tak bertanggungjawab yang mempelesetkan logo organisasi para ulama.
\”Saya merasa prihatin saja sebagai warga Nahdliyin. Merasa prihatin adanya di media sosial, Twitter (X) itu ada logo NU yang dipelesetkan menjadi ulama nambang. Itu yang kami sangat prihatin,\” kata Ali saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Kamis malam (20/6).
Pelesetan logo itu muncul setelah pemerintah memberikan konsesi pengelolaan tambang kepada ormas Islam di Indonesia. NU hingga kini menjadi satu-satunya yang menyatakan ketertarikan.Gusdurian Tolak Tambang untuk Ormas: Gus Dur Tak Pernah Beri KonsesiADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Ketertarikan NU itu belakangan menjadi olok-olokan di media sosial. Mereka sebagian besar mengekspresikan kekecewaan atas hal itu, salah satunya lewat plesetan logo NU.
Laporan Ali Mahfud telah diterima Polrestabes Surabaya berdasarkan laporan nomor: LPM/ 236 /VI/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
PBNU pun angkat suara merespons pelesetan logo NU yang ramai di medsos. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Moh Mukri menilai pelesetan logo NU itu tak etis.
Dia tak mengetahui siapa pihak yang melakukan editing terhadap logo NU tersebut. Namun, Mukri menganggap pihak tersebut hanya tidak senang alias cemburu jika NU mendapatkan izin tambang dari pemerintah.Haris Azhar Duga Izin Tambang Ormas Agama Politik Balas Budi JokowiMenurut dia, izin tambang yang diberikan kepada NU akan memiliki banyak manfaat bagi warga NU ke depan. Terlebih, di menilai NU sudah banyak kontribusi bagi Indonesia sejak sebelum merdeka.
\”Jadi itu enggak etis lah ya. Orang yang melakukan itu tak etis,\” kata Mukri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/6).