Ribuan pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, NTT, diizinkan untuk pulang ke desa mereka masing-masing.
Hanya tersisa sebagian warga Desa Klatanlo, Kecamatan Ilebura, yang masih belum diizinkan pulang karena lokasi hunian mereka masih beresiko erupsi.
Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi mengatakan kepulangan itu berdasarkan rekomendasi dari Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Josef.Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 700 meter\”[Pengungsi] sudah diijinkan pulang sesuai kajian dan rekomendasi PPGA Lewotobi,\” kata Doris, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (8/2).
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
Menurutnya, pengungsi yang berada di dua titik pengungsian, yakni di Desa Boru dan Desa Konga, sebagian besar sudah kembali secara mandiri setelah mendapat rekomendasi tersebut.
\”Sebagian warga yang dari Desa Nurabelen, Nobo, Dulipali, Boru, Desa Hokeng Jaya, dan Desa Nowokote sudah kembali, yang masih tersisa akan dibantu oleh pemerintah,\” ujarnya.
Namun, kata Doris, belum semua pengungsi diperbolehkan pulang karena masih satu desa yang menurut PPGA masih terancam erupsi dan juga awan panas.Warga Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Laki-lakiDengan rekomendasi tersebut, titik pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Tetihana, akan ditutup. Alhasil, titik pengungsian semua terpusat di Desa Boru, Kecamatan Ilebura.
Terpisah, Sekretaris Daerah Flores Timur selaku kepala penanganan kebencanaan, Petrus Pedo Maran, menjelaskan warga Desa Klantanlo yang masih harus mengungsi bakal tetap dipenuhi kebutuhannya oleh pemerintah daerah.
\”Untuk sementara data kami mencatat [warga] Desa Klantanlo itu yang mengungsi sebanyak 121 KK dan 300 jiwa,\” sebut dia.
Bagi warga yang telah diizinkan kembali, pemerintah daerah juga masih harus memperhatikan logistik mereka.
\”Terkait dengan pemulangan ini, masyarakat juga kita berikan edukasi [tentang situasi kedaruratan] melalui jajaran kecamatan,\” kata Petrus.
Edukasi yang akan diberikan untuk menumbuhkan dan melatih kewaspadaan dini bagi warga desa karena masih ada ancaman selain erupsi dan banjir lahar dingin.
Dia menjelaskan semua desa yang pernah terdampak mulai Rabu (7/2) telah diberlakukan jam malam. Sehingga tingkat kewaspadaan selalu diingatkan oleh pemerintah setempat.
Sementara, anak-anak usia sekolah yang masih berada tempat pengungsian, khususnya warga dari Desa Klantanlo, bisa menggunakan fasilitas sekolah sementara yang disiapkan di salah satu gedung milik koperasi kredit.Dua Gunung Api di NTT Alami Erupsi dalam Dua Hari Terakhir\”Anak-anak yang masih mengungsi sudah bisa sekolah di kantor kopdit, sehingga proses belajar mengajar sudah bisa diaktifkan kembali bagi anak-anak dari Desa Klantanlo,\” ujar Petrus.
Logistik bagi pengungsi yang masih bertahan di posko pengungsian Boru pun, kata dia, masih sangat cukup karena dipasok Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ribuan warga dari tujuh desa di Kabupaten Flores Timur sebelumnya harus dievakuasi dan mengungsi akibat terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak awal 1 Januari 2024. Erupsi kemudian terjadi lagi, termasuk di awal Februari.
Imbasnya, lebih dari enam ribu warga dari tujuh desa yang mengungsi berada di lokasi pengungsian selama 38 hari.