Polda Papua membantah ada pelajar yang ditangkap karena mengenakan atribut bintang kejora saat pawai di Nabire, Papua Tengah.
\”Tidak ada yang diamankan,\” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Rabu (8/5).
Selain di Nabire, Benny juga mengatakan tidak ada siswa yang diamankan di Kabupaten Dogiyai imbas menggunakan atribut bintang kejora.Siswa Pawai Bintang Kejora, Polisi Periksa Kepsek & Guru SMA DogiyaiSebelumnya, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid mengatakan berdasar informasi yang diterima, setidaknya enam orang siswa ditangkap aparat kepolisian saat perayaan kelulusan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Nabire, Papua Tengah, Senin (6/5). Amnesty mendesak polisi membebaskan mereka.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Kami menyerukan kepada pihak berwenang untuk segera membebaskan semua pelajar yang ditahan tanpa alasan yang jelas dan melaksanakan penyelidikan yang adil terhadap tindakan kekerasan yang diduga terjadi,\” kata Usman dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5).
Usman berpendapat simbol bintang kejora adalah bagian dari ekspresi budaya, sehingga seharusnya tidak menjadi alasan bagi aparat untuk menindas dan menahan siapapun tanpa proses hukum yang adil.
\”Polisi dan pemerintah seharusnya meneladani pendekatan Gus Dur terhadap orang asli Papua. Simbol budaya seperti bendera bintang kejora mendapat ruang karena memang merupakan ekspresi damai,\” katanya.Amnesty Desak Polisi Bebaskan Siswa Papua Dibekuk Imbas Bintang KejoraBerdasar informasi yang didapat Amnesty, para pelajar merayakan kelulusan dengan berpawai sambil berseragam sekolah di jalan raya.
Sebagian dari mereka mencoret seragam masing-masing dengan bermotif bendera bintang kejora, yang diasosiasikan sebagai lambang Organisasi Papua Merdeka (OPM). Perayaan serupa juga dilakukan para murid SMA di Kabupaten Dogiyai.
Namun suasana di Nabire berlanjut dengan insiden penangkapan, disertai dengan dugaan kekerasan oleh aparat.