Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menyebut Indonesia harus mampu introspeksi dan berbenah soal sistem birokrasi di sejumlah sektor yang menurutnya cukup rumit.
Kritik itu ia sampaikan saat memberikan sambutan di acara sidang senat terbuka wisuda program Sarjana, Magister, dan Doktor Universitas Pertahanan (Unhan) tahun 2024.
\”Kita harus mengoreksi diri kita sendiri. Negara kita ini kadang-kadang birokrasinya minta ampun,\” kata Prabowo dalam video yang disiarkan lewat kanal YouTube Kemhan RI, Senin (12/2).
Prabowo tidak secara spesifik menyebutkan birokrasi sektor atau kementerian/lembaga mana yang ia maksud. Prabowo mulanya hanya membahas soal revolusi bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).Prabowo Serukan Sistem Merit: Kebiasaan Kita Koneksi dan KoncoismeADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Namun menurutnya, Indonesia harus mengakui bahwa telah tertinggal beberapa langkah dari negara-negara maju terkait pengembangan SDM dalam bidang STEM hingga kedokteran.
\”Kita harus berani mengakui bahwa kita tertinggal. Kita jangan jadi juara tingkat RW, jangan bangga juara tingkat RT, jangan bangga tingkat Kecamatan. Bukan karena mungkin, kita kurang kerja keras,\” kata dia.
Prabowo selanjutnya juga mengkritisi tradisi di Indonesia selama ini yang kebanyakan masih bergantung pada praktik orang dekat ataupun nepotisme. Ia mengklaim tidak lagi menginginkan praktik tersebut tumbuh subur di Indonesia.
Ia berharap sistem merit sebagai tradisi yang harus langgeng di Indonesia ke depan.
\”Kebiasaan kita adalah nanti koneksi, ya kan, koncoisme, dan sebagainya. \’Kamu anaknya siapa, kamu ponakannya siapa?\’ dan sebagainya,\” kata dia.
Lebih lanjut, Prabowo juga mencontohkan Unhan yang berani mengambil langkah mendirikan empat fakultas baru dalam bidang STEM. Ia juga menyebut saat ini, Unhan mampu mencetak 75 orang dokter. Namun, jumlah itu menurutnya masih kurang apabila ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dokter seluruh Indonesia.
Prabowo pun beranggapan salah satu solusi mengatasi kekurangan dokter Indonesia saat ini adalah dengan memperbanyak pembangunan Fakultas Kedokteran (FK) sehingga mampu melahirkan tenaga medis. Ia berharap ke depan Indonesia mampu membangun 300 FK.
\”Saya bicara dengan Menteri Kesehatan, kita sekarang baru punya 92 FK. Menteri Kesehatan menyarankan perlunya 300 FK. Negara kita butuh tambahan 140 ribu dokter,\” ujar Prabowo.DATALOGI
Elektabilitas Anies, Prabowo, Ganjar di Pemilih Gen Z Terbaru Februari

By admin