Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens berhasil dibebaskan dan dijemput dari Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kab Nduga pada Sabtu (21/9) usai 1,5 tahun disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
\”Ya benar sekali, hari ini (21/9) kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika,\” kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 KBP Dr Bayu Suseno.Kronologi Pilot Philip Mehrtens Bebas Usai 1,5 Tahun Disandera KKBPhilip kini sudah berada di Timika, Papua, dan menjalani pemeriksaan medis. Ia langsung dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan mitigasi medis sekaligus memastikan kondisi psikologis dalam keadaan stabil.
Philip adalah warga asal Christchurch, Selandia Baru. Ia memiliki istri warga Indonesia dan ikut tinggal di RI selama beberapa waktu.

Pendiri Susi Air sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Philip memiliki seorang putra berusia sekitar lima tahun. Ia merupakan sosok yang sayang dengan keluarga.
Sang pilot bekerja di maskapai Susi Air usai dirinya menyelesaikan sekolah penerbangan. Philip bekerja di bawah Susi Air sebelum kembali ke Selandia Baru pada 2016.

Philip belajar menerbangkan pesawat di Akademi Penerbangan Internasional di Bandara Christchurch.
Ia sempat bekerja di luar negeri selama delapan tahun lalu menikah pada 2012 sebelum pindah ke Auckland bersama istri dan putranya pada 2016.Pilihan RedaksiSusi Pudjiastuti Bersyukur Pilot Susi Air Philip Mehrtens BebasPolisi Ungkap Metode Pembebasan Pilot Susi Air, Libatkan Tokoh AdatKemudian pada 2019, Philip dan keluarga pindah ke Hong Kong. Saat itu ia bekerja untuk Cathay Dragon, anak perusahaan Cathay Pacific yang berhenti beroperasi pada 2020 karena pandemi Covid-19.
Philip lalu kembali ke Susi Air. Dia menerbangkan pesawat melewati \”jalur berbahaya\” yakni landasan pacu jarak pendek di bukit curam.
Hingga pada 7 Februari 2023, ia disandera setelah pesawat yang ia terbangkan terbakar dan mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
PNPB-OPM mengaku jadi pihak di balik aksi pembakaran pesawat serta menyandera pilot pesawat sejak saat itu. OPM juga beberapa kali menyatakan bakal membebaskan Philip, termasuk pada Februari 2024 saat satu tahun penyanderaan.
Sampai akhirnya, Philip baru benar-benar bebas pada Sabtu (21/9) dijemput Tim Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.

By admin