Ketua DPR Puan Maharani menilai sikap kampus yang beramai-ramai mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini merupakan sebuah aspirasi agar Indonesia tetap berada di koridor konstitusi.
\”Itu merupakan aspirasi bagaimana mereka menyuarakan agar Indonesia ini tetap bisa menjadi Indonesia yang menjaga persatuan kesatuan, menjaga aturan-aturan perundangan dan konstitusi di dalam koridornya,\” kata Puan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/2).ANALISIS
Puncak Keresahan Kaum Intelektual di Balik Gelombang Kritik KampusPuan lantas membiarkan masyarakat untuk menilai dan menyuarakan aspirasinya. Ia pun memastikan DPR selalu mendorong dan mendukung pemilu harus berjalan dengan jujur dan adil.
\”Seluruh aparat netral, kemudian persatuan dan kesatuan harus dijaga,\” kata dia.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}

Lebih jauh, Puan juga meminta supaya rakyat dibebaskan dalam menentukan pilihannya di Pemilu.
\”Biarkan rakyat menilai, biarkan rakyat yang memilih pemimpin yang akan datang tanpa intimidasi,\” kata Puan.Daftar Kampus-kampus Kritik Jokowi dan Pilpres 2024Sebelumnya sejumlah civitas academica puluhan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta mengeluarkan pernyataan sikap mengkritik kondisi demokrasi di era Jokowi yang mengalami kemunduran serta menuntut pemilu 2024 yang jujur dan adil.Infografis Kritik Kampus ke Jokowi. (CNN Indonesia/Basith Subastian)Gerakan ini bermula dari petisi yang disampaikan oleh para guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada akhir Januari lalu. Kemudian kritik ini makin meluas ke kampus-kampus seluruh Indonesia.
Para civitas academica ini secara umum mengingatkan agar Jokowi bertindak sesuai koridor demokrasi dalam menghadapi Pemilu 2024.Masinton PDIP: Jangan Samakan Suara Akademisi dengan Buzzer

By admin