Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi soal rencana mundurnya Mahfud MD dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Sandiaga mengatakan keputusan mundur dari jabatan publik merupakan hal yang dulu dilakukannya saat maju di Pilpres 2019. Saat itu, ia mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Prabowo-Gibran 50,7 Persen\”Kalau saya sebagai paslon, maka yang akan saya lakukan dari pertama adalah mengundurkan diri, meminta izin Bapak Presiden untuk fokus kepada pencalonan,\” kata Sandiaga Uno usai meninjau pelatihan budidaya jamur di GOR Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dikutip dari detikcom, Rabu (31/1).
Ia menilai keputusan itu perlu diambil seorang pejabat publik untuk menghindari penyalahgunaan fasilitas negara dalam kepentingan pilpres. Selain itu, kata Sandi, paslon perlu fokus pada pemenangan.
ADVERTISEMENT /4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>ADVERTISEMENT .para_caption div {width: 100%;max-width: none !important;position: absolute;z-index: 2;}
\”Karena kita tentunya selain daripada menghindari benturan kepentingan dan juga potensi penyalahgunaan fasilitas negara dalam kegiatan berkampanye. Tapi yang terpenting bahwa kita harus all out, kampanye setiap hari,\” ujar dia.
Sandiaga pun bercerita saat jadi calon wakil presiden di Pilpres 2019 harus keliling ke berbagai lokasi dalam satu hari. Ia mengatakan hal tersebut tak bisa dilakukannya jika hanya mengandalkan cuti.Mahfud Minta Bertemu Jokowi di Tengah Kabar Mundur KabinetIa juga mengaku mundur dari jabatan Wagub DKI Jakarta karena tak mau ada benturan kepentingan.
\”Kalau waktu saya dulu di (Pilpres) 2019, 12 sampai 17 titik per hari dan itu membutuhkan waktu, bukan cuti yang dibatasi hanya berdasarkan izin presiden atau satu hari dalam seminggu,\” kata dia.
Karena itu, Sandiaga seorang pejabat publik perlu mundur dari jabatannya jika maju di kontestasi pilpres agar bisa fokus dalam memperjuangkan ide dan gagasan.
\”Memang ini akan menjadi pilihan dari yang berkontestasi, tapi bagi saya kalau kita sudah mendapatkan amanah untuk mencalonkan, dipercaya sebagai pasangan calon (presiden dan wakil presiden), maka kita harus all out dalam memperjuangkan untuk memenangkan hati dan pikiran rakyat Indonesia,\” tutupnya.
PPP merupakan salah satu partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Mereka berkoalisi dengan PDIP, Perindo, dan Hanura.Ganjar Imbau Kepala Daerah Pendukung Tak Perlu Gerak Bantu PemenanganMahfud sebelumnya telah mengungkapkan rencana mundur dari jabatan Menko Polhukam. Rencana itu ia sampaikan dalam acara \’Tabrak Prof!\’ di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Mahfud menjelaskan langkah mundur dari Kabinet Indonesia Maju itu sudah jadi kesepakatannya dengan calon presiden Ganjar Pranowo. Menurut dia, pengunduran dirinya itu juga demi menghindari konflik kepentingan di Pilpres 2024.
\”Bahwa, saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan dengan Pak Ganjar,\” ucap Mahfud.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan Mahfud telah bertemu dengannya pada Senin (29/1) malam. Mahfud, kata dia, meminta waktu untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Namun, saat ini Jokowi masih ada agenda kunjungan kerja di luar kota. Istana meminta Mahfud menunggu.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menjelaskan pengunduran diri Mahfud sebagai menteri akan diproses jika memang ada surat yang diajukan.
Baca selengkapnya di sini.